Simvastatin dikenal sebagai obat kolesterol tinggi (hiperkolesterol) atau gangguan lemak tubuh (dislipidemia). Obat ini termasuk golongan obat statin atau disebut juga golongan obat HMG CoA reductase inhibitors (obat penghambat konversi lemak tubuh). Selain simvastatin, terdapat beberapa obat statin lainnya, yakni atrovastatin, fluvastatin, lovastatin, pravastatin, dan rosuvastatin.
Tidak seperti golongan obat penurun lemak lainnya, fungsi utama statin ialah menurunkan kolesterol jahat LDL. LDL adalah lemak utama penyebab penyakit jantung dan stroke. Dengan demikian simvastatin juga dikenal sebagai “kardioprotektor”, yakni melindungi jantung dari penyakit dan serangan jantung.
Simvastatin juga dikenal memiliki efek pleiotrofik, yakni khasiat yang banyak selain untuk menurunkan lemak. Simvastatin terbukti dapat menurunkan angka kasus penyakit jantung koroner, memberbaiki kondisi gula darah, menurunkan angka kasus stroke, dan bahkan menurunkan kematian.
Simvastatin tidak boleh diberikan pada pasien atau kondisi berikut:
Karena khasiatnya yang baik bagi jantung, simvastatin sudah seperti “vitamin” yang aman dikonsumsi setiap hari. Efek samping jarang muncul, dan kalaupun muncul biasanya karena pemberian dosis yang terlalu besar. Beberapa efek samping yang pernah dilaporkan beserta persentase angka kejadiannya:
Simvastatin tersedia dalam bentuk tablet dengan ukuran dosis 5 mg, 10 mg, 20 mg, 40 mg, dan 80 mg. Simvastatin tersedia luas dalam bentuk obat generik maupun paten. Simvastatin cukup diminum satu kali sehari dan paling bagus bila dikonsumsi malam hari.
Untuk menurunkan lemak, dosis simvastatin yang diberikan ialah 5-40 mg satu kali per hari. Pertama-tama pasien diberikan dosis 10-20 mg dan dilihat responnya. Pada pasien dengan risiko tinggi penyakit jantung, simvastatin dapat diberikan dalam dosis lebih tinggi, misal 40 mg. Hal ini karena target lemak pada pasien tersebut lebih rendah daripada orang normal.