Limfadenopati adalah istilah medis untuk menggambarkan adanya pembengkakan pada kelenjar limfe. Kelenjar limfe sendiri adalah organ tubuh yang berbentuk kacang polong yang tersebar di bawah ketiak, lipatan paha, leher, dada, dan perut. Kelenjar limfe berfungsi sebagai penyaring cairan limfe yang beredar di seluruh tubuh. Saat membengkak, diameter kelenjar limfe bisa lebih dari 1 cm.
Walaupun beredar seperti layaknya darah, cairan limfe mempunyai pembuluh atau salurannya sendiri. Cairan limfe juga tidak berwarna merah, tapi berwarna bening. Cairan limfe berfungsi sebagai pengangkut lemak dan termasuk lini pertama pertahanan tubuh terhadap serangan mikroorganisme seperti bakteri, virus, atau parasit. Pada akhirnya, pembuluh limfe akan bermuara di pembuluh darah yaitu pembuluh darah besar yang ada di rongga dada.
Ada berbagai macam penyebab limfadenopati. Beberapa diantaranya adalah infeksi bakteri atau virus, gangguan sistem kekebalan tubuh, kanker, dan efek samping obat. Contoh infeksi bakteri yang dapat menyebabkan limfadenopati adalah infeksi tenggorokan oleh bakteri streptokokus, infeksi paru-paru oleh bakteri TBC, dan lain-lain. Contoh kanker yang menyebabkan limfadenopati adalah kanker Hodgkin. Kanker lain seperti kanker payudara juga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar limfe di daerah ketiak.
Gejala utama limfadenopati adalah kelenjar limfe teraba sebagai sebuah benjolan yang dapat digerakkan. Benjolan tersebut bisa ditemukan di daerah leher, belakang kepala, bawah ketiak, di pangkal paha, dan sebagainya, tergantung pada jenis penyebab limfadenopati. Jika limfadenopati karena adanya luka yang terinfeksi di daerah kaki, maka yang membengkak adalah kelenjar limfe yang terletak di pangkal paha. Jika di tangan, yang membengkak kelenjar limfe di bawah ketiak.
Selain membengkak, kelenjar limfe juga dapat terasa nyeri terutama saat disentuh. Kadang-kadang kulit di atas kelenjar limfe tampak merah dan hangat. Gejala seperti ini biasanya ditemukan pada limfadenopati akibat infeksi. Pada penyakit kanker, pembesaran kelenjar limfe tidak disertai nyeri dan teraba lebih keras. Gejala lain yang mungkin timbul bersamaan dengan limfadenopati adalah demam, sakit kepala, atau badan pegal-pegal.
Pengobatan limfadenopati tergantung pada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri, pengobatan berupa antibiotik. Sedangkan jika karena gangguan sistem imun, maka pengobatannya dengan obat kortikosteroid. Pada kasus dimana kelenjar limfe sangat membesar, dokter mungkin akan melakukan penyedotan isi kelenjar limfe menggunakan jarum suntik. Tindakan ini akan mempercepat proses penyembuhan.
Pada limfadenopati yang penyebabnya kanker, kelenjar limfe diangkat melalui operasi pembedahan. Disamping itu dilakukan juga pengobatan berupa pemberian obat kanker lewat suntikan (kemoterapi) atau dengan cara penyinaran menggunakan sinar radioaktif (radioterapi). Rasa nyeri atau demam dapat diatasi dengan pemberian obat nyeri dan demam seperti asetaminofen atau ibuprofen.