Daftar isi
Lemas adalah suatu gejala atau sensasi kurangnya tenaga. Lemas dapat mempengaruhi perkerjaan, kehidupan keluarga, dan hubungan sosial. Lemas adalah suatu gejala yang disebabkan oleh suatu sebab, bukan sebuah penyakit tersendiri. Lemas akut (< 6 bulan) dan kronik (> 6 bulan) dapat berkaitan dengan banyak penyebab. Lemas akut umumnya memiliki penyebab yang lebih jelas dan hilang dengan sendirinya.
Lemas dapat dirasakan pasien sebagai rasa kurang berenergi atau tidak sanggup melakukan pekerjaan sehari – hari. Pada lemas sekunder akibat penyakit saraf atau gangguan medis, ditemukan gejala lain selain lemas yang lebih menonjol.
Lemas yang dirasakan lebih dari 6 bulan (kronik) umumnya disertai gejala lain di samping lemas, antara lain gangguan ingatan atau konsentrasi, nyeri menelan, pembesaran kelenjar getah bening leher atau ketiak, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri kepala, tidur yang tidak nyenyak, dan rasa tidak enak badan setelah beraktivitas.
Lemas dapat disebabkan oleh:
Gangguan persarafan atau otot, seperti penyakit sklerosis multipel, Parkinson, distrofi otot, atau polio;
Gangguan medis lain, seperti hipotiroid, hipertiroid, diabetes, asma, penyakit paru kronik, tuberkulosis, gagal jantung, stroke, anemia, lupus, hepatitis, infeksi kronik seperti HIV-AIDS, atau kanker;
Lemas kronik paling banyak disebabkan oleh gangguan kejiwaan, terutama depresi. Sebanyak 20% penderita lemas kronik tidak memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi.
Lemas fisiologis diatasi dengan istrirahat, pengaturan jadwal yang lebih baik, dan/aau penggunaan proteksi telinga pada pekerja dengan paparan suara tinggi. Lemas akibat efek samping obat diatasi dengan penghentian atau penggantian jenis obat. Lemas sekunder akibat penyakit tertentu diatasi dengan pengobatan penyakit medis yang mendasari.
Secara umum, pasien dengan lemas dapat disarankan untuk: