Daftar isi
Ferritin adalah sebuah protein yang terdapat di dalam sel pada hampir seluruh makhluk hidup. Ferritin merupakan protein penyimpan zat besi paling utama pada tubuh.
Zat besi bebas bersifat toksik atau berbahaya bagi sel; tubuh memiliki mekanisme perlindungan untuk mengikat zat besi bebas tersebut. Di dalam sel, zat besi disimpan dalam bentuk ikatan dengan protein ferritin. Oleh karena itu, ferritin berfungsi menyimpan zat besi dalam bentuk terlarut dan non-toksik. Kadar ferritin dalam serum darah berkolerasi dengan jumlah total simpanan zat besi tubuh sehingga pegurukuran ferritin serum adalah pemeriksaan laboratorium yang paling mudah untuk memperkirakan status simpanan zat besi. Kadar normal ferritin laki – laki dewasa adalah 100 g/L dan wanita dewasa adalah 30 g/L. Jika terjadi penurunan simpanan zat besi, kadar ferritin turun sampai < 15 g/L.
Kadar ferritin dapat mengalami peningkatan atau penurunan. Peningkatan kadar ferritin darah dapat terjadi akibat hemokromatosis. Hemakromatosis adalah penumpukan zat besi berlebihan yang terdapat dalam bentuk keturunan (bawaan) atau didapat (sekunder). Hemakromatosis herediter adalah kelainan bawaan di mana terjadi penumpukan zat besi akibat peningkatan penyerapan zat besi dari usus. Hemakromatosis sekunder disebabkan keadaan tertentu, seperti penyakit hati kronik, anemia hemolitik, hepatitis C, pengerasan hati, penyakit hati alkoholik, dan transfusi darah berulang. Hemokromatosis dapat tidak bergejala atau menimbulkan gejala berat seperti disfungsi seksual, gagal jantung, nyeri sendi, pengerasan hati, diabetes, kelelahan, dan perubahan warna kulit mejadi gelap.
Kadar ferritin yang rendah ditemui pada penderita defisiensi zat besi. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak dapat menghasilkan hemoglobin (komponen sel darah merah yang membawa oksigen) sehingga terjadi anemia. Anemia defisiensi besi yang ringan tidak bergejala, namun anemia berat menimbulkan gejala seperti sesak napas, kelelahan, pusing, kulit pucat, dan detak jantung yang cepat. Selain itu, kadar ferritin yang rendah ditemui pada orang dengan perdarahan menstruasi hebat, perdarahan saluran cerna jangka panjang, dan gangguan usus yang menyebabkan penurunan penyerapan zat besi.