Ambroksil dikenal sebagai obat batuk, khusus untuk batuk berdahak dimana pasien merasa lendir terlalu kental sehingga sulit dikeluarkan. Karena sifatnya yang dapat mengencerkan lendir, ambroksol disebut sebagai agen mukolitik. Ambroksil bekerja dengan cara memecah lapisan lendir sehingga lendir menjadi lebih tipis dan berkurang kekentalannya. Obat ini mulai bekerja 30 menit setelah dikonsumsi.
Selain untuk batuk berdahak, ambroksol juga diindikasikan untuk penyakit atau keadaan berikut:
Ambroksol adalah obat yang cukup aman dan tidak ada kontraindikasi. Namun sejumlah penelitian menunjukkan ambroksol harus digunakan secara hati-hati pada pasien dengan sakit maag yang cukup berat. Ambroksol juga harus digunakan secara hati-hati pada wanita hamil trimester pertama (usia kandungan 1-12 minggu).
Ambroksol memiliki efek samping yang ringan dan jarang terjadi. Efek samping yang pernah dilaporkan adalah rasa mual, muntah, nyeri perut. Karena sifatnya mengencerkan dahak dan lendir, ambroksol dapat menyebabkan pilek seolah-olah menjadi bertambah banyak lendirnya.
Ambroksol merupakan obat batuk yang cukup populer di Indonesia. Ambroksol tersedia dalam sediaan tablet maupun sirup. Ambroksol dapat ditemui sebagai obat generik ataupun obat paten. Satu tablet ambroksol memiliki dosis 30 mg. Sedangkan kemasan sirup tersedia dalam ukuran 15 mg/5 ml dan 30 mg/5 ml. Selain sebagai obat tunggal, ambroksol juga sering kali menadi campuran untuk berbagai obat batuk tablet maupun sirup.
Dosis untuk orang dewasa ialah 30-120 mg (1-4 tablet) sehari terbagi dalam 2-3 kali minum. Dosis untuk anak di bawah usia 2 tahun adalah dua kali setengah sendok teh atau setengah sendok takar sehari. Dosis untuk anak usia 2-5 tahun adalah tiga kali setengah sendok teh atau setengah sendok takar sehari. Dosis untuk anak usia lebih dari 5 tahun adalah 2-3 kali satu sendok teh atau satu sendok takar sehari.