Allopurinol merupakan obat yang digunakan untuk mengurangi kadar asam urat pada plasma dan/atau urin ketika kadar asam urat tinggi secara signifikan. Obat ini diindikasikan pada pasien dengan hiperurisemia (kadar asam urat berlebih) yang kronik, penyakit ginjal yang disebabkan oleh asam urat, batu asam urat pada saluran kemih, dan kondisi – kondisi lain yang berhubungan dengan kadar asam urat yang berlebih seperti hiperurisemia yang berhubungan dengan obat – obatan untuk pasien kanker.
Akan tetapi, allopurinol tidak digunakan pada kasus serangan asam urat (gout) akut karena obat ini tidak memiliki efek anti-nyeri dan efek anti-radang serta efek yang meningkatkan pembuangan asam urat yang tinggi melalui ginjal dapat memperpanjang serangan nyeri.
Reaksi hipersensitivitas (alergi) merupakan kontraindikasi penggunaan obat ini. Perhatian khusus juga perlu diberikan pada kasus dengan reaksi kulit dan pasien yang sedang dalam kondisi hamil dan menyusui.
Efek samping yang paling sering muncul dengan penggunaan allopurinol adalah reaksi kulit berupa bercak kemerahan yang gatal (1,3%) yang angka kejadiannya lebih sering pada pasien dengan gagal ginjal. Mual (1,3%), gagal ginjal (1,2%), dan muntah (1,2%) merupakan efek samping yang juga cukup sering terjadi.
Efek samping lain seperti nyeri sendi, kelainan darah, kelainan elektrolit, kelainan jantung, buang air kecil dengan darah, keracunan hati, gatal – gatal, sampai sindrom steven johnson juga pernah ditemui.
Terdapat 2 macam sediaan untuk allopurinol, tablet 100 mg ; 300 mg dan suntikan 500 mg/vial.
Dosis dewasa :
Tablet
Dosis anak :
Tablet
Usia < 6 tahun : 150 mg / hari dibagi menjadi 3 kali pemberian.
Usia 6 – 10 tahun : 300 mg / hari dibagi menjadi 3 – 4 kali pemberian.
SUMBER Dorland’s Illustrated Medical Dictionary 32nd Edition. Elsevier. 2012. MIMS Edisi Bahasa Indonesia, Volume 11. 2010. www.medsafe.govt.nz/profs/datasheet/a/apoallopurinoltab.pdf.