Daftar isi
Trombosit atau keping sel darah merupakan salah satu komponen darah yang mempunyai fungsi utama dalam pembekuan darah. Trombosit akan bekerja dengan menutupi pembuluh darah yang rusak dan membentuk benang-benang fibrin seperti jaring-jaring yang akan menutup kerusakan tersebut. Trombosit manusia berukuran kecil dan berbentuk bulat, bentuk dan ukuran trombosit tersebut memungkinkan trombosit masuk ke pembuluh darah yang kecil dan mampu menempatkan diri pada lokasi yang paling optimal dalam menjaga keutuhan pembuluh darah.
Trombosit dibentuk di dalam sumsum tulang dalam bentuk yang lebih besar yang disebut dengan megakariosit (sel dengan inti yang besar), kemudian mengalami pematangan menjadi trombosit yang tidak memiliki inti sel lagi dan beredar di peredaran darah. Masa hidup trombosit dalam peredaran darah kurang lebih 10 hari.
Fungsi utama trombosit berperan dalam proses pembekuan darah. Bila terdapat luka, trombosit akan berkumpul ke tempat luka kemudian memicu pembuluh darah untuk mengkerut (supaya tidak banyak darah yang keluar) dan memicu pembentukan benang-benang pembekuan darah yang disebut dengan benag-benang fibrin. Benang-benang fibrin tersebut akan membentuk formasi seperti jaring-jaring yang akan menutupi daerah luka sehingga menghentikan perdarah aktif yang terjadi pada luka. Selain itu, ternyata trombosit juga mempunyai peran dalam melawan infeksi virus dan bakteri dengan memakan virus dan bakteri yang masuk dalam tubuh kemudian dengan bantuan sel-sel kekebalan tubuh lainnya menghancurkan virus dan bakteri di dalam trombosit tersebut.
Namun, dengan sifat trombosit yang mudah pecah dan bergumpal bila ada suatu gangguan, trombosit juga mempunyai peran dalam pembentukan plak dalam pembuluh darah. Plak tersebut justru dapat menjadi hambatan aliran darah, yang seringkali terjadi di dalam pembuluh darah jantung maupun otak. Gangguan tersebut dapat memicu terjadinya stroke dan serangan jantung. Oleh karena itu, pada pasien-pasien dengan stroke dan serangan jantung diberikan obat-obatan (anti-platelet) supaya trombosit tidak terlalu mudah bergumpul dan membentuk plak di pembuluh darah.
Nilai normal 150.000-400.000 sel/mikroliter darah. Bila kadar trombosit di atas rentang nilai normal (>400.000/mikroliter darah) disebut dengan trombositosis. Penyebab terjadinya trombositosis dibagi menjadi 2 yaitu primer (kelainan di sumsum tulang) dan sekunder (reaktif akibat suatu penyakit). Yang paling sering terjadi adalah penyebab sekunder. Yang termasuk penyebab sekunder adalah: kekurangan zat besi, peradangan dalma tubuh (seperti adanya kerusakan jaringan atau infeksi), keganasan (kanker).
Bila kadar trombosit di bawah rentang normal (<150.000/mikroliter) disebut dengan trombositopenia. Bila hanya nilai trombosit yang mengalami penurunan, biasanya disebabkan oleh penyakit idiopatik trombositopenia purpura (ITP), trombositopenia yang disebabkan oleh obat-obatan tertentu, atau karena gangguan pembekuan darah di seluruh tubuh akibat infeksi atau peradangan yang meluas. Bila trombositopenia diikuti dengan penurunan nila normal komponen sel darah yang lain (sel darah merah dan sel darah putih), perlu dicurigai adanya kegagalan sumsum tulang dalam memproduksi seluruh komponen sel darah seperti pada kanker darah yang akut (leukemia akut) atau kelainan dalam pembentukan sumsum tulang (myelodysplasia).