Daftar isi
Bruis adalah perdarahan bawah kulit akibat rusaknya pembuluh darah kecil di daerah tersebut. Pada bruis, tidak terjadi luka terbuka sehingga darah tetap berada di dalam jaringan. Dalam bahasa sehari-hari, bruis disebut juga memar atau lebam.
Penyebab paling sering bruis adalah kulit berbenturan dengan benda tumpul, misalnya meja, lemari, sepeda motor yang sedang melaju, lantai ketika terjatuh, dan sebagainya. Bruis juga dapat terjadi pada orang dipukuli, baik dengan tangan kosong, besi, kayu, atau benda lainnya.
Selain karena benturan, bruis dapat dijumpai pada atlit yang berlatih sangat keras atau atlit angkat besi. Pada keadaan ini, terjadi regangan dan tekanan yang sangat kuat pada bagian tubuh tertentu.
Penyebab bruis yang lain adalah gangguan pembekuan darah misalnya pada penyakit hemofilia, atau pada orang yang mengkonsumsi obat-obatan pengencer darah (antikoagulan). Pada orang tua mudah timbul bruis. Hal ini karena kulit orang tua lebih tipis dan jaringan penyangga pembuluh darahnya lebih rapuh. Kekurangan vitamin C juga dapat mempermudah timbulnya bruis.
Bruis yang baru saja terjadi akan tampak kemerahan. Beberapa jam kemudian, akan berubah menjadi kebiruan atau merah gelap. Lalu beberapa hari setelahnya seiring dengan proses penyembuhan, bruis akan berwarna kekuningan atau kehijauan. Bruis yang terjadi berulang kali pada bagian tubuh yang sama akan menyebabkan warna kuning kecoklatan permanen, akibat menumpuknya zat besi pada tempat tersebut.
Pada awal terkena, kulit umumnya agak bengkak dan nyeri. Rasa nyeri perlahan akan menghilang. Pada bruis tidak terjadi luka terbuka, oleh karena itu tidak ada risiko infeksi.
Pengobatan bruis paling efektif jika dilakukan saat bruis baru saja muncul. Pengobatan meliputi kompres dingin menggunakan es batu yang dibungkus dengan kain atau handuk. Kompres dingin ini dilakukan selama 20-30 menit, tujuannya mempercepat penyembuhan dan mengurangi bengkak. Perlu diingat bahwa tidak boleh meletakkan es batu langsung ke lokasi bruis. Jika bruis terjadi pada daerah kaki, kaki dapat diletakkan dalam posisi lebih tinggi dari tubuh.
Untuk mengurangi nyeri, dapat diberikan obat pereda nyeri seperti asetaminofen, ibuprofen, asam mefenamat, dan lain-lain. Setelah dua hari, bruis tidak dikompres dengan air dingin lagi, tapi dengan air hangat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan aliran darah, sehingga bruis lebih cepat menghilang.