Diatab atau new-diatab adalah nama dagang yang sangat popular dari obat diare di Indonesia. Kandungan diatab sebenarnya ialah attapulgit. Attapulgit hadir dalam berbagai nama dagang yang berbeda-beda di setiap negara. Diatab dapat dibeli bebas di warung atapun apotek. Namun sebenarnya penggunaan obat antidiare yang tidak pada tempatnya atau dosis yang tidak tepat menyebabkan kekacauan pada gerakan usus sehingga malah dapat menimbulkan nyeri perut dan kesulitan buang air besar.
Diatab atau attapulgit merupakan zat magnesium aluminium yang dapat ditemui pada tanah. Zat ini memiliki sifat menyerap cairan dan racun pada kotoran. Dengan demikian, konsistensi kotoran akan kembali padat dan diare pun berkurang. Attapulgit diberikan untuk penderita diare akut, diare kronik, ataupun diare traveler (diare yang biasa dialami pelancong yang mengonsumsi makanan yang berbeda dari tempat tinggalnya).
Attapulgit tidak boleh diberikan pada kondisi berikut:
Prinsip pemakaian obat diare ialah segera hentikan penggunaan obat begitu konsistensi kotoran sudah kembali padat dan/atau frekuensi buang air besar telah berkurang. Pada dasarnya obat diare adalah obat yang memicu konstipasi (sulit buang air besar), dan sebaliknya obat konstipasi memicu terjadinya diare.
Beberapa efek samping attapulgit yang pernah ditemukan:
Selain sebagai tablet diatab, attapulgit juga tersedia dalam bentuk kemasan cairan. Attapulgit tersedia luas sebagai obat generik maupun obat paten. 1 tablet biasanya mengandung 600 mg attapulgit. Dalam kemasan sirup, attapulgit tersedia dalam ukuran 750 mg/15 ml.
Yang sering keliru dalam meminum obat diare ialah masyarakat menganggap obat diare dikonsumsi layaknya obat lain, yakni 2-3 kali sehari. Faktanya, cara meminum obat diare unik. Untuk orang dewasa, pertama-tama minum 1,2-1,5 g (2 tablet) sekaligus. Setelah itu minum 1,2 mg (2 tablet) setiap kali setelah diare/buang air besar. Obat tersebut boleh terus diminum 2 tablet setiap selesai buang air besar hingga maksimal 8,4 g (14 tablet) sehari. Hentikan obat jika dalam 2 hari tidak ada perbaikan.
Hindari pemberian attapulgit pada anak di bawah usia 3 tahun. Dosis anak usia 3-6 tahun ialah setengah tablet setiap setelah diare/buang air besar hingga maksimal 2,1 g (3 tablet) sehari. Dosis anak usia 6-12 tahun ialah satu tablet setiap setelah diare/buang air besar hingga maksimal 4,5 g (6 tablet) sehari. Sedangkan dosis untuk anak usia lebih dari 12 tahun sama dengan dosis dewasa.