Antasida adalah sebutan untuk golongan obat yang diindikasikan mengobati sakit maag. Pada penderita sakit maag, terjadi peningkatan asam lambung dan luka pada lambung. Hal tersebut yang sering kali menyebabkan rasa nyeri ulu hati, rasa terbakan di dada, perut terasa penuh, mual, banyak bersendawa ataupun buang gas.
Di dalam lambung, antasida akan bereaksi dengna asam lambung dan menetralisasi asam tersebut. Antasida sebaiknya diminum sebelum makan sehingga saat makan, keluhan mual penderita telah berkurang. Dua obat antasida yang sering digunakan ialah aluminium hidroksidan dan magnesium hidroksida. Kedua obat ini dapat berdiri sendiri atau sering ditemukan dalam bentuk campuran keduanya.
Antasida termasuk ke dalam obat maag yang paling dasar dan cocok untuk maag yang tidak berat. Obat maag bebas yang dapat dibeli di apotek ataupun warung sebagian besar merupakan antasida. Pada beberapa kondisi berikut antasida sebaiknya tidak diberikan, yakni:
Antasida termasuk obat yang aman. Efek samping yang ditimbulkan sangat jarang ditemukan. Adapun efek samping tersebut ialah:
Antasida adalah obat maag yang paling sering dikonsumsi di Indonesia. Antasida tersedia dalam sediaan sirup maupun tablet. Antasida juga tersedia sebagai obat generik maupun obat paten.
Magnesium hidroksida dalam bentuk tablet tersedia dalam ukuran dosis 311 mg, sedangkan dalam bentuk sirup tersedia dalam ukuran dosis 400 mg/5 ml, 800 mg/5 ml, dan 2400 ml/10 ml. Antasida lainnya, yakni aluminium hidroksida, dalam bentuk tablet tersedia dalam ukuran dosis 80 mg, sedangkan dalam bentuk sirup tersedia dalam ukuran 320 mg/5 ml. Magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida tersebut sering ditemukan dalam bentuk tablet maupun sirup campuran keduanya.
Dosis untuk sakit maag ialah 2-4 tablet magnesium hidroksida sehari, atau 5-15 ml sirup magnesium hidroksida sehari terbagi dalam 3-4 kali minum, atau 5-30 ml aluminium hidroksida sehari terbagi dalam 3 kali minum.