Diuretik merupakan obat-obatan yang dapat meningkatkan laju aliran urin. Golongan obat ini menghambat penyerapan ion natrium pada bagianbagian tertentu dari ginjal. Oleh karena itu, terdapat perbedaan tekanan osmotik yang menyebabkan air ikut tertarik, sehingga produksi urin semakin bertambah.
Terdapat golongan-golongan dari diuretik yang memiliki efektivitas yang bervariasi, mulai dari golongan diuretik hemat kalium yang hanya mengekskresikan 2% ion natrium sampai golongan diuretik loop yang dapat mengekskresikan sampai 20% ion natrium. Selain mempengaruhi ekskresi (pembuangan) ion natrium, diuretik juga mempengaruhi kemampuan ginjal mengatasi ionion lain seperti kalium, hidrogen, kalsium, magnesium, klor, bikarbonat, fosfat, dan asam urat. Diuretik juga mempengaruhi secara tidak langsung sirkulasi darah.
Fungsi dari diuretik secara umum sesuai dengan definisi yaitu meningkatkan laju aliran urin yang selanjutnya meningkatkan produksi urin. Akantetapi, fungsi secara khusus bergantung pada masingmasing golongan dari diuretik. Terdapat 5 golongan diuretik
Diuretik tiazid merupakan golongan yang umum digunakan. Seluruh obat-obatan golongan ini bekerja pada tubulus distal ginjal dan memiliki efek diuretik yang sama. Peningkatan dosis pada obat-obatan golongan ini tidak akan meningkatkan respon peningkatan produksi urin. Salah satu obat yang termasuk golongan ini adalah hydrochlorothiazide (HCT).
Diuretik loop bekerja pada lengkung henle ginjal. Dibandingkan dengan diuretik golongan lain, diuretik loop memiliki efektivitas tertinggi dalam mengeluarkan ion natrium dan clor dari tubuh yang selanjutnya tentu diikuti dengan meningkatnya jumlah produksi urin. Obat yang paling sering digunakan dari golongan diuretik loop adalah furosemide.
Diuretik hemat kalium bekerja pada tubulus pengumpul ginjal untuk mencegah penyerapan kembali ion natrium dan pengeluaran ion kalium. Obat golongan ini lebh sering digunakan untuk mengobati hipertensi, dan sering dikombinasikan dengan diuretik tiazid. Sangat penting memonitor kadar kalium dalam darah pada pasien yang mengkonsumsi obat ini. Spironolactone merupakan obat dari golongan ini yang sering digunakan.
Acetazolamide merupakan obat yang bekerja sebagai penghambat enzim karbonik anhidrase pada tubulus proksimal ginjal. Obat golongan ini lebih sering digunakan untuk fungsi lain (seperti : pengobatan glaukoma) selain diuretik karena efektivitasnya yang lebih rendah dibandingkan diuretik tiazid.
Diuretik osmotik merupakan substansi kimia sederhana (seperti : mannitol dan urea) yang disaring dan keluar melalui ginjal. Obat golongan ini dapat memberikan efek diuretik karena kemampuannya dalam membawa cairan bersamaan dengan keluarnya substansi ini ke tubulus ginjal. Hanya sebagian kecil ion natrium yang ikut keluar bersamaan dengan substansi ini. Diuretik osmotik merupakan tatalaksana utama dalam mengatasi peningkatan tekanan di dalam otak, keracunan obat, trauma.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, diuretik merupakan obat-obatan / substansi yang berfungsi untuk meningkatkan produksi urin. Obat-obatan ini dapat membantu pasien dengan gejala bengkak seperti pada penurunan fungsi ginjal, sindrom nefrotik, sirosis hati, gagal jantung kongestif.
Efek samping dari penggunaan obat ini tergantung pada golongan yang digunakan. Golongan diuretik loop dan tiazid dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit dan radang pada ginjal. Diuretik loop juga dapat menyebabkan berkurangnya fungsi pendengaran, terutama pada pasien dengan pengobatan dosis tinggi yang dikombinasikan dengan obat-obatan lain yang juga dapat merusak saraf pendengaran seperti antibiotik golongan aminoglikosida. Efek samping yang paling serius dari penggunaan diuretik adalah kelainan cairan dan elektrolit.
Penggunaan diuretik bersamaan dengan obat anti-inflamasi non-steroid dapat mengurangi efektivitas diuretik dan juga meningkatkan kadar ion kalium dalam darah (hiperkalemia).
SUMBER
Dorland’s Illustrated Medical Dictionary 32nd Edition. Elsevier. 2012.
Harvey RA. Chapter 22 : Diuretics dalam Lippincott’s Illustrated Reviews Pharmacology 5th Edition. China : Lippincott Williams & Wilkins. 2012.
Wood AJJ. Drug TherapyReview Article. The New England Journal of Medicine Volume 339, Number 6. 1998.