Limfositopenia adalah suatu kelainan di mana jumlah sel limfosit rendah. Limfosit merupakan salah satu sel darah putih. Sel ini diproduksi di sumsum tulang dan berfungsi untuk membantu melawan infeksi.
Sekitar 20%-40% sel darah putih merupakan sel limfosit, yang terbagi dalam 3 jenis yaitu limfosit B, limfosit T, dan sel pembunuh alami. Semua jenis sel ini berperan dalam melawan infeksi. Dibandingkan sel lainnya, limnfosit T merupakan sel yang paling sering menurun jumlahnya dalam kasus limfositopenia.
Faktor yang menyebabkan sel limfosit menurun, yaitu:
Banyak penyakit, kondisi dan faktor yang mendasari penurunan sel limfosit. Penyakit AIDS dan gizi buruk merupakan penyebab limfositopenia paling sering. Penyebab limfositopenia diantaranya:
Gejala yang ditimbulkan oleh limfositopenia dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Limfositopenia ringan umumnya tidak menyebabkan gejala apapun dan biasanya diketahui karenba pemeriksaan darah. Penurunan sel limfosit yang berat menyebabkan infeksi karena bakteri, virus, jamur, dan parasit. Dapat pula infeksi yang berulang atau kambuhnya kembali suatu penyakit infeksi. Gejala infeksi yang paling umum adalah demam.
Pengobatan pada limfositopenia dilakukan berdasarkan penyebabnya dan gejala yang ditimbulkannya. Bila limfositopenia ringan terjadi, umumnya tidak memerlukan pengobatan. Limfositopenia menyebabkan infeksi sehingga dibutuhkan pengobatan untuk melawan infeksi, tergantung penyebab infeksi tersebut. Bila limfositopenia disebabkan karena malnutrisi, peningkatan gizi akan meningkatkan jumlah sel limfosit. Limfositopenia yang disebabkan AIDS, memerlukan pengobatan antivirus kombinasi untuk membantu meningkatkan jumlah limfosit. Donor sumsum tulang dapat dipertimbangkan bila memberikan manfaat bagi limfositopenia yang disebabkan penyakit kongenital.
Seseorang dengan limfositopenia harus berhati-hati agar tidak terkena infeksi. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu: