Lipid merupakan istilah yang merujuk pada minyak atau lemak di dalam tubuh. Secara umum, lipid di dalam tubuh terdiri dari dua komponen utama, yakni kolesterol dan triglesirida. Trigleserida berasal dari pemecahan lemak dari makanan. Kadar trigleserida sangat bergantung pada makanan yang dikonsumsi. Sedangkan kolesterol adalah bentuk lemak yang berada dalam sirkulasi darah manusia.
Terdapat dua jenis kolesterol utama, yakni kolesterol LDL yang merupakan kolesterol ‘jahat’ dan kolesterol HDL yang merupakan kolesterol ‘baik’. Dikatakan jahat karena LDL adalah bentuk kolesterol yang paling mudah menenpel pada pembuluh darah dan menyebabkan sumbatan pada penyakit jantung koroner. Sedangkan HDL merupakan kolesterol yang mengangkut lemak tubuh ke dalam hati untuk dipecah sehingga dikatakan kolesterol baik.
Seseorang dikatakan menderita dislipidemia bila kadar lemak tubuh tersebut di atas nilai normal. Berikut acuan nilai normal lemak tubuh:
Kolesterol total |
||
Optimal |
< 200 |
|
Masih dalam batas normal |
200- 239 |
|
Tinggi |
≥ 240 |
|
Kolesterol LDL |
||
Optimal |
< 100 |
|
Masih dalam batas normal |
100 - 159 |
|
Tinggi |
160 - 189 |
|
Sangat Tinggi |
≥ 190 |
|
Kolesterol HDL |
||
Rendah |
< 40 |
|
Tinggi |
≥ 60 |
|
Trigliserida |
||
Optimal |
< 150 |
|
Masih dalam batas normal |
150 - 199 |
|
Tinggi |
200 - 499 |
|
Sangat Tinggi |
≥ 500 |
Penyebab dislipidemia dapat dibagi ke dalam dua kategori utama, yakni faktor lingkungan dan pola hidup, serta faktor keturunan.
Pada beberapa penderita yang telah mengalami dislipidemia sejak usia dini dengan pola hidup yang baik dan bentuk badan yang proporsinal, dapat dicurigai dislidemia tersebut didapat dari faktor keturunan.
Pada umumnya dilipidemia tidak memiliki gejala. Adapun gejala yang pernah dilaporkan ialah sakit kepala, rasa tegang di otot leher, bintik putih di atas kelopak mata.
Yang pertama kali harus dilakukan ialah merubah pola hidup, meliputi
Bila dengan pengaturan pola hidup target lemak masih belum tercapai maka diperlukan obat-obatan. Terdapat banyak obat-obatan untuk dislipidemia. Obat-obatan tersebut disesuaikan dengan komponen lemak mana yang tidak normal. Namun dari semua obat, obat yang sering digunakan di Indonesia ialah golongan statin. Obat ini dapat menurunkan LDL hingga 50%, menurunkan trigliserida 20%, dan juga meningkatkan HDL.