Edema serebral adalah kondisi di mana terjadi peningkatan jumlah air yang terkandung di dalam otak. Umumnya, edema serebral terjadi akibat reaksi inflamasi di otak.
Edema serebral merupakan kondisi yang dapat mengancam jiwa. Kepala merupakan organ yang memiliki bentuk yang tetap karena adanya tulang tengkorak, sehingga saat terjadi pembengkakan maka tekanan di dalam kepala akan meningkat. Tekanan yang meningkat menyebabkan dorongan pada jaringan otak dan dapat menyebabkan herniasi otak (jaringan otak yang terdorong dan masuk ke lokasi yang salah akibat perbedaan tekanan di dalam kepala).
Edema serebral dapat menyebabkan beberapa gejala, seperti sakit kepala, nyeri leher atau rasa kaku di leher, mual muntah, atau pusing. Gejala lain berupa pernafasan yang tidak teratur, gangguan penglihatan, kehilangan ingatan, gangguan bicara, kejang, dan penurunan kesadaran.
Secara umum, edema serebral dapat disebabkan oleh beberapa proses, antara lain karena kebocoran plasma atau protein dari pembuluh darah, pembengkakan dari sel-sel di otak, dan perembesan cairan otak.
Beberapa penyakit terkait yang dapat menyebabkan edema serebral, antara lain:
Serebral edema merupakan gejala yang berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Dengan semakin banyaknya kejadian trauma kepala, maka memerlukan penanganan yang tepat pada edema serebral. Tujuan dari pengobatan adalah untuk menurunkan tekanan di dalam kepala dan mengobati penbyakit dasar yang menyebabkan edema serebral.
Pada pasien dengan kecurigaan edema serebral diposisikan dengan kepala dinaikkan 30° untuk memaksimalkan aliran oksigen ke otak. Pasien dengan edema serebral memerlukan oksigen dan cairan yang cukup melalui infus.
Beberapa jenis obat yang dapat digunakan dalam edema serebral, yaitu steroid (anti inflamasi atau anti radang), agen osmotik untuk menarik cairan yang berlebih (manitol atau cairan hipertonik), atau obat sedasi/penenang. Edema serebral yang luas memerlukan tindakan operasi untuk menurunkan tekanan di dalam kepala.