Usus manusia terdiri dari dua jenis, yaitu usus halus dan usus besar. Usus halus terletak di bagian hulu, sedangkan usus besar di bagian hilirnya. Usus besar terbagi menjadi empat bagian yaitu sekum, kolon, rektum, dan anus. Diantara keempat bagian ini, kolon merupakan bagian terpanjang.
Kolon berjalan mulai dari perut kanan bawah naik ke atas (kolon asenden), kemudian melintang ke perut kiri (kolon tranversa), lalu turun ke bawah (kolon desenden). Selanjutnya bagian akhir kolon terhubung dengan rektum dan rektum terhubung dengan anus.
FUNGSI
Sisa makanan yang tidak bisa dicerna di usus halus akan masuk ke dalam kolon. Di kolon, air di dalam sisa makanan akan diserap. Demikian pula bahan-bahan lain seperti garam serta beberapa vitamin dan mineral. Setelah proses penyerapan, tertinggal serat dan sisa makanan lainnya, disebut sebagai tinja. Karena air sudah diserap, maka tinja lebih keras dibandingkan dengan sisa makanan yang baru masuk dari usus halus. Proses di dalam kolon memakan waktu kurang lebih 12 sampai 24 jam.
PENYAKIT
Ada berbagai macam penyakit yang dapat menyerang kolon, beberapa diantaranya adalah:
1. Kolitis: peradangan pada kolon, biasanya akibat adanya infeksi.
2. Divertikulosis kantong pada dinding kolon akibat ada bagian dinding yang lemah.
3. Divertikulitis: peradangan atau infeksi pada kantong divertikulosis.
4. Perdarahan kolon: terjadi karena adanya robekan atau luka pada dinding kolon.
5. Penyakit Crohn’s, yaitu penyakit peradangan dinding usus besar (termasuk kolon) dan dinding usus halus.
6. Salmonellosis dan Shigellosis: pada salmonellosis, kolon diinvasi oleh bakteri Salmonella. Sedangkan pada Shigellosis, kolon diinvasi oleh bakteri Shigella.
7. Polip kolon: daging tumbuh di dinding kolon, biasanya bertangkai. Kadang-kadang polip ini dapat berubah menjadi kanker.
8. Kanker kolon: keganasan pada kolon. Pada tahap awal tidak bergejala, baru setelah sel kanker merambah kemana-mana, muncul gejala berupa nyeri perut berkepanjangan, buang air besar berdarah, berat badan turun, dan lain-lain.
PROTEKSI
Agar kolon tetap sehat, maka konsumsi makanan berserat tinggi harus dibiasakan. Selain itu, minum dalam jumlah yang cukup. Kedua hal ini akan menyebabkan waktu transit sisa makan di kolon tidak terlalu lama sehingga tinja tidak terlalu keras. Ada dua penyakit yang bisa dihindari jika waktu transit makanan tidak berkepanjangan dan tinja lebih lunak yaitu kanker kolon dan penyakit ambeien (wasir).
Beberapa literatur membolehkan konsumsi probiotik, yaitu bakteri hidup yang terbukti tidak menyebabkan penyakit pada manusia. Bakteri-bakteri tersebut di dalam kolon akan menekan jumlah bakteri merugikan dengan cara bersaing dalam memperoleh makana.