Miopati adalah penyakit otot dimana serabut otot tidak dapat berfungsi normal, akibatnya otot mengalami kelemahan atau kelumpuhan, atau terjadi sebaliknya, otot mengalami kekakuan, kram, atau tegang.
Penyebab miopati dapat dibagi ke dalam dua golongan besar, yaitu penyebab bawaan yang sudah ada sejak lahir dan penyebab dapatan.
Penyebab miopati bawaan contohnya adalah miopati kongenital, miopati mitokondrial, atau muscular dystrophy. Sedangkan miopati dapatan antara lain kram otot, kekurangan cairan (dehidrasi), gangguan hormonal, gangguan saraf, gangguan sistem pertahanan tubuh, penyakit infeksi, atau efek racun. Miopati akibat gangguan saraf misalnya ditemukan pada penyakit polio atau penyakit stroke, sedangkan miopati akibat efek racun dapat ditemukan pada penyakit tetanus. Pada tetanus, racun yang dikeluarkan oleh bakteri tetanus akan menyebabkan otot mengalami kejang berkepanjangan.
GEJALA
Secara umum gejala miopati antara lain adalah otot mengalami kelumpuhan, melemah, mengecil, nyeri, bengkak, atau kram. Walaupun demikian, setiap penyebab memberikan pola gejala yang berbeda. Pada penyakit polio misalnya, gejalanya adalah lumpuh layu, sedangkan pada penyakit tetanus gejalanya kaku otot dan kejang-kejang. Jika tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi, timbul gejala kram otot, dimana otot tegang, kaku, rasa tertarik, dan nyeri.
Selain itu, pada setiap orang gejala bisa berbeda walaupun penyebabnya sama. Misalnya pada penyakit stroke, ada yang mengalami gejala badan mati sebelah, ada yang bicara pelo, ada yang kehilangan penglihatan, ada yang terganggu daya pikirnya, dan sebagainya.
Biasanya, jika lumpuh berlangsung lama dan otot jarang digunakan, otot cenderung mengecil. Keadaan ini disebut atrofi otot. Pengecilan otot juga dapat ditemukan pada mereka yang kurang gizi, terutama kekurangan zat protein.
PENGOBATAN
Pengobatan miopati tergantung pada penyebab miopatinya. Untuk miopati akibat kram otot, penanganannya dengan penyeimbangan elektrolit, banyak minum, dan mengobati peradangan otot (kompres dingin). Selain itu otot perlu diistirahatkan. Untuk miopati akibat gangguan saraf (polio atau stroke), penanganan biasanya lebih ditujukan pada perbaikan fungsi otot dengan cara melatihnya (fisioterapi). Sedangkan miopati karena gangguan kekebalan tubuh, diberikan obat yang menekan reaksi kekebalan antara lain kortikosteroid atau metotreksat.
Keberhasilan pengobatan berbagai jenis miopati berbeda-beda. Untuk miopati akibat kram otot biasanya lebih cepat pulih, sedangkan miopati karena gangguan saraf atau miopati bawaan lahir, sulit untuk disembuhkan secara tota
MIOPATI ADALAH
Miopati adalah penyakit otot di mana serabut otot tidak dapat berfungsi normal, akibatnya otot mengalami kelemahan atau kelumpuhan, atau terjadi sebaliknya, otot mengalami kekakuan, kram, atau tegang.
Penyebab miopati dapat dibagi ke dalam dua golongan besar, yaitu: penyebab bawaan yang sudah ada sejak lahir dan penyebab dapatan. Penyebab miopati bawaan contohnya adalah miopati kongenital, miopati mitokondrial, atau muscular dystrophy. Sedangkan miopati dapatan antara lain kram otot, kekurangan cairan (dehidrasi), gangguan hormonal, gangguan saraf, gangguan sistem pertahanan tubuh, penyakit infeksi, atau efek racun. Miopati akibat gangguan saraf misalnya ditemukan pada penyakit polio atau penyakit stroke, sedangkan miopati akibat efek racun dapat ditemukan pada penyakit tetanus. Pada tetanus, racun yang dikeluarkan oleh bakteri tetanus akan menyebabkan otot mengalami kejang berkepanjangan.
GEJALA
Secara umum gejala miopati antara lain adalah otot mengalami kelumpuhan, melemah, mengecil, nyeri, bengkak, atau kram. Walaupun demikian, setiap penyebab memberikan pola gejala yang berbeda. Pada penyakit polio misalnya, gejalanya adalah lumpuh layu, sedangkan pada penyakit tetanus gejalanya kaku otot dan kejang-kejang. Jika tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi, timbul gejala kram otot, dimana otot tegang, kaku, rasa tertarik, dan nyeri.
Selain itu, pada setiap orang gejala bisa berbeda walaupun penyebabnya sama. Misalnya pada penyakit stroke, ada yang mengalami gejala badan mati sebelah, ada yang bicara pelo, ada yang kehilangan penglihatan, ada yang terganggu daya pikirnya, dan sebagainya. Biasanya, jika lumpuh berlangsung lama dan otot jarang digunakan, otot cenderung mengecil. Keadaan ini disebut atrofi otot. Pengecilan otot juga dapat ditemukan pada mereka yang kurang gizi, terutama kekurangan zat protein.
PENGOBATAN
Pengobatan miopati tergantung pada penyebab miopatinya. Untuk miopati akibat kram otot, penanganannya dengan penyeimbangan elektrolit, banyak minum, dan mengobati peradangan otot (kompres dingin). Selain itu otot perlu diistirahatkan. Untuk miopati akibat gangguan saraf (polio atau stroke), penanganan biasanya lebih ditujukan pada perbaikan fungsi otot dengan cara melatihnya (fisioterapi). Sedangkan miopati karena gangguan kekebalan tubuh, diberikan obat yang menekan reaksi kekebalan antara lain kortikosteroid atau metotreksat.
Keberhasilan pengobatan berbagai jenis miopati berbeda-beda. Untuk miopati akibat kram otot biasanya lebih cepat pulih, sedangkan miopati karena gangguan saraf atau miopati bawaan lahir, sulit untuk disembuhkan secara total.