Dermatitis herpetiformis (DH) adalah kelanan kulit kronik yang ditandai dengan lepuh berisi air. Tidak seperti namanya, kelainan kulit ini tidak berkaitan dengan penyakit herpes; ‘herpetiformis’ berarti gambaran kelainan kulit yang menyerupai penyakit herpes, yaitu lepuh berisi air. DH diduga berkaitan dengan penyakit celiac (intoleransi gluten). Penyakit ini paling sering ditemui pada individu usia 20 – 40 tahun dan jarang ditemui pada anak – anak.
Kelainan kulit pada DH berupa lepuh atau tonjolan – tonjolan kecil berisi cairan berukuran beberapa millimeter sampai 1 sentimeter yang sangat gatal. Gambaran khas pada DH adalah lepuh kecil yang berkelompok dengan dasar berwarna kemerahan. Kulit yang mengalami kelainan dapat terasa gatal, terbakar, atau tersengat. Karena gatal, penderita sering menggaruk sehingga lepuh pecah dan mengeluarkan cairan. Jika terinfeksi bakteri, kelainan kulit dapat disertai nanah atau krusta (nanah yang mengering). Kelainan kulit dapat terjadi di area kulit mana pun, namun yang paling sering adalah siku luar, lutut, bokong, dan kepala. Kelainan kulit ini dapat menetap selama beberapa minggu dan umumnya tidak menghilang jika tidak diobati. Keluhan dapat memburuk jika penderita mengkonsumsi gluten. Penyakit ini bersifat kronis dan hilang – timbul. Pada sebagian penderita DH dapat ditemui gejala penyakit celiac, yaitu kembung, diare, nyeri perut, lemas dan feses berminyak (steatorrhea).
Dermatitis herpetiformis diketahui sebagai manifestasi kulit dari penyakit celiac, yaitu suatu bentuk intoleransi terhadap gluten. Gluten adalah protein yang terkandung pada tanaman spesies Triticeae (seperti barley, rye, gandum, roti, pasta). Pada penyakit ini, gluten memicu sistem imun tubuh untuk menyerang organ penderita sendiri, yaitu kulit dan usus. Penyebab pasti penyakit celiac belum diketahui secara pasti, namun memiliki unsur keturunan.
Pengobatan DH adalah diet bebas gluten dan obat – obatan. Diet bebas gluten harus dijalani seumur hidup. Tanpa konsumsi gluten, gejala DH dapat membaik. Obat utama untuk pengobatan DH adalah antibiotik dapson dan sulfapyridine. Dapson efektif meredakan gejala DH; rasa gatal dan kelainan kulit dapat membaik dalam 2 – 3 hari. Obat – obat alternatif lain yaitu kolkiksin, siklosporin, azatriopin, dan prednison.