Hormon merupakan produk kimia, yang dikeluarkan dalam jumlah yang sangat kecil dari sel dan memiliki fungsi biologik tertentu pada sel target. Hormon dapat dikeluarkan dari kelenjar endokrin (seperti : insulin, kortisol), otak (seperti : corticotropin-releasing hormone, oksitosin, hormon antidiuretik), dan organ lain seperti : jantung (atrial natriuretic peptide), hati (insulin-like growth factor-I) dan jaringan adiposa / lemak (leptin).
Berdasarkan struktur kimianya, hormon dapat diklasifikasikan menjadi protein / peptida, steroid, dan derivat asam amino / amin. Struktur ini berhubungan dengan paruh waktu kerja hormon tersebut dimana amin memiliki paruh waktu terpendek (2 – 3 menit), diikuti oleh polipeptida (4 – 40 menit), steroid dan protein (4 – 170 menit), dan hormon tiroid (0,75 – 6,7 hari).
Efek hormon dapat diklasifikasikan menjadi 3 berdasarkan kemana hormon dilepaskan. Efek ‘endokrin’ ketika hormon dilepaskan ke sirkulasi darah dan berjalan untuk menghasilkan efek pada sel target yang jauh. Efek ‘parakrin’ ketika hormon dilepaskan oleh sel tertentu dan menghasilkan efek pada sel tetangga, dimana biasanya sel dari jaringan atau organ yang sama seperti sel yang menghasilkan hormon tersebut. Efek ‘autokrin’ ketika hormon menghasilkan efek biologis pada sel yang memproduksi hormon tersebut.
Kelainan terjadi ketika terdapat kondisi kelebihan atau kekurangan hormon tertentu. Selain itu, tidak berefeknya hormon juga dapat menimbulkan penyakit. Keadaan dimana terjadi kekurangan fungsi dari hormon adalah destruksi kelenjar penghasil hormon, terdapat blokade pembentukan hormon, degradasi hormon yang berlebihan akibat stimulasi tertentu, terdapat antibodi terhadap reseptor tempat hormon bekerja, dan kerusakan jaringan target tempat hormon bekerja sehingga tidak terdapat respon yang diinginkan.
Kelebihan fungsi dari hormon terjadi ketika terdapat tumor pada kelenjar penghasil hormon, adanya blokade terhadap degradasi hormon, stimulasi yang berlebihan pada reseptor dan respon jaringan target.
Berikut merupakan contoh gejala – gejala yang dapat terjadi pada penyakit yang berhubungan dengan hormon baik kelebihan atau kekurangan : tidak menstruasi, anemia, tidak nafsu makan, konstipasi, depresi, diare, demam, perubahan rambut, sakit kepala, hipotermia, perubahan libido, gugup, perubahan kulit, lemah dan cepat lelah, berat badan bertambah, atau berat badan berkurang.