Daftar isi
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang ada dalam tubuh disamping kolesterol. Walaupun sama-sama lemak, ada perbedaan fungsi antara trigliserida dan kolesterol. Trigliserida berperan sebagai senyawa penyimpan energi, sedangkan kolesterol berperan sebagai senyawa yang membangun sel serta sebagai bahan dasar pembentukan hormon.
Ada dua sumber utama trigliserida. Pertama, trigliserida merupakan hasil akhir pemecahan lemak yang kita makan, kedua, trigliserida merupakan produk yang diolah tubuh dari karbohidrat. Trigliserida terbentuk dari sumber-sumber tersebut jika lemak atau karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh kadarnya lebih besar dibandingkan kebutuhan saat itu.
Fungsi utama trigliserida, seperti telah disebutkan sebelumnya adalah sebagai senyawa penyimpan energi cadangan. Senyawa ini baru digunakan ketika tubuh butuh energi, tetapi pada saat itu tidak ada masukan energi dari luar, misalnya ketika puasa, diantara dua waktu makan, atau aktifitas fisik yang menguras tenaga.
Kelainan trigliserida yang paling sering ditemukan adalah kadar trigliserida di dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kadar normal. Kadar normal trigliserida adalah kurang dari 150 mg/dL. Jika kadarnya sudah di atas 200 mg/dL, dianggap sebagai trigliserida tinggi, dalam bahasa medis disebut sebagai hipertrigliseridemia. Nilai antara 150 dan 200 dianggap sebagai perbatasan dan riskan jatuh menjadi hipertrigliseridemia di kemudian hari jika langkah-langkah pencegahan tidak dilakukan.
Efek buruk hipertrigliseridemia antara lain adalah menyebabkan pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis), memicu munculnya penyakit jantung koroner, hipertensi, dan stroke. Efek ini biasanya tidak serta merta terjadi, tetapi perlahan-lahan dan sering tidak disadari. Pada kebanyakan kasus, proses dari keadaan hipertrigliseridemia sampai munculnya gangguan nyata memakan waktu bertahun-tahun.
Hipertrigliseridemia dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya pola hidup yang tidak sehat, penyakit tertentu, obat-obatan, dan faktor genetik. Pola hidup yang tidak sehat meliputi kurang olah raga, merokok, banyak konsumsi makanan berkarbohidrat tinggi atau berkadar lemak tinggi terutama lemak jenuh, serta pengelolaan stres yang buruk. Agar tidak terjadi hipertrigliseridemia, maka seseorang harus mempraktekkan pola hidup sehat, yaitu mengelola asupan makanan dan rutin aktifitas fisik.