Hiperkapnia atau hiperkapnea adalah kondisi dimana kadar karbon dioksida dalam tubuh meningkat. Dari asal katanya, “hiper” berarti di atas nilai normal dan “kapnia” berasal dari bahasa Yunani yang berarti asap atau dalam kimia merupakan senyawa karbondioksida. Hiperkapnia disebut juga dengan istilah hiperkarbia.
Karbon dioksida atau CO2 adalah zat sisa hasil pembakaran tubuh. Normalnya zat ini dikeluarkan oleh tubuh melalui paru-paru. Karbon dioksida juga dapat ditemui di lingkungan yang berasal dari pembakaran bahan bakar, kendaraan bermotor, dan sebagainya. Banyak kondisi yang dapat menyebabkan meningkatnya kadar karbon dioksida dalam tubuh, mulai dari gangguan dalam organ tubuh hingga faktor luar tubuh.
Karbon dioksida dalam tubuh sebenarnya merupakan salah satu rangsangan untuk proses bernapas. Semakin tinggi kadar karbon dioksida maka tubuh semakin dipicu untuk bernapas guna mengambil oksigen. Namun bila terjadi kondisi hiperkapnia dan tubuh gagal meningkatkan upaya bernapas maka dapat berakibat fatal. Penderita dapat mengalami kondisi gagal napas, henti napas, bahkan mati mendadak.
Beberapa kondisi yang menyebabkan hiperkapnia:
Gejala dari hiperkapnia antara lain:
Penangan hiperkapnia ialah mengobati gejala. Terapi utama ialah pemberian oksigen. Pada kondisi berat atau penderita tidak sadar, penderita dapat diberikan alat bantu pernapasan. Penderita juga harus tenang agar dapat bernapas dengan baik.
Hal terpenting lainnya ialah mengobati penyebab hiperkapnia. Bila terdapat sumbatan maka sumbatan harus dibebaskan. Bila penderita memiliki penyakit mendasar, seperti asma, infeksi paru-paru, maka penyakit tersebut harus disembuhkan.