Osteoartritis (OA) adalah penyakit sendi di mana terjadi kerusakan jaringan penyambung sendi yang diikuti proses pembengkakan dan pembentukan tulang atau tulang rawan baru pada sendi. OA disebut sebagai penyakit degeneratif kronik, yang berarti berkaitan dengan proses penuaan. OA merupakan penyakit sendi yang paling banyak terjadi. Perkembangan penyakit OA cenderung lambat, terjadi dalam beberapa tahun atau dekade. Kemungkinan menderita OA meningkat seiring bertambahnya usia.
OA bisa mengenai sendi apa saja, namun umummya sendi yang tekena adalah sendi penahan beban, seperti panggul, lutut, tulang belakang, serta jari tangan dan kaki. OA umumnya asimetris (tidak terkena pada sendi yang sama sisi kanan dan kiri). Gejala dan tanda OA antara lain:
Penyebab OA bersifat multifaktorial. Stres beban berkepanjangan pada sendi ditambah dengan perubahan komposisi sendi pada usia lanjut menjadikan faktor usia sebagai faktor yang paling berperan. Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko OA lain seperti: obesitas, trauma, keturunan, pekerjaan yang menimbulkan beban berulang pada sendi, kelainan pertumbuhan sendi, dan riwayat penyakit peradangan sendi.
Tujuan pengobatan adalah mengontrol nyeri, mempertahankan atau memperbaiki mobilitas dan fungsi sendi, serta memperbaiki kualitas hidup. Obat yang dapat diberikan untuk mengurangi nyeri adalah obat anti-nyeri golongan non-opiat (asetaminofen), golongan anti – inflamasi non – steroid (ibuprofen, meloxicam, naproxen, celecoxib), atau salep capsaicin. Asetaminofen merupakan pilihnan pertama untuk nyeri ringan sampai sedang tanpa tanda peradangan. Jika asetaminofen tidak berefek atau terdapat peradangan, digunakan obat anti – inflamasi non – steroid. Selain itu, juga dapat digunakan obat golongan Disease Modifying Anti Osteoarthritis Drugs (DMAOD) yang berfungsi merangsang perbaikan sendi, sperti tetrasiklin, asam hialuronat, glikosaminoglikan, kondrotin sulfat, dan vitamin C. Jika obat – obatan tersebut tidak mengurangi gejala, maka dapat dilakukan tindakan bedah.