Radang otak adalah suatu peradangan atau infeksi akut pada otak. Sering kali radang otak (Encephalitis) terjadi bersamaan dengan Radang Selaput Otak (Meningitis) sehingga disebut sebagai Meningoencephatilis. Radang otak dapat memberikan gejala Flu like syndrome (kumpulan gejala seperti Flu) : demam, sakit kepala, kebingungan, kejang atau masalah gangguan perasaan dan pergerakan. Oleh karena penyebab radang otak relatif tidak dapat diduga maka sangatlah penting untuk dapat segara mendiagnosis dan memberikan pengobatan dini terhadap penyakit ini.
Pada penderita dewasa, radang otak memiliki gejala sebagai berikut: demam mendadak, sakit kepala, bingung, nyeri otot dan sendi, kejang otot, kelumpuhan pada anggota gerak, kelemahan otot, halusinasi, penglihatan ganda, masalah dalam bicara atau mendengar dan kesadaran menghilang. Pada penderita anak-anak, gejala radang otak dapat berupa: mudah terangsang, selera makan yang menurun, demam, penonjolan Fontanel (celah pada tulang tengkorak), mual, muntah, kekakuan badan, mengangis saat anak-anak diangkat.
Pemeriksaan saraf menunjukkan gejala ngantuk atau penderita merasa kebingungan. Kaku kuduk (Kekakuan otot belakang leher) yang disebabkan oleh adanya perangsangan selaput yang melindungi jaringan otak menunjukkan bahwa penderita menderita radang selaput otak dan radang otak. Komplikasi radang otak tergantung dari: umur penderita, penyebab penyakit, kegandasan penyakit dan waktu pemberian obat. Pada umumnya, penderita dengan penyakit yang relatif ringan akan sembuh dalam waktu beberapa minggu dan tanpa komplikasi. Komplikasi terjadi pada penyakit yang berat, berupa:
Komplikasi-komplikasi lain dapat timbul untuk beberapa bulan atau terjadi secara menetap adalah:
Penyebab terbanyak radang otak adalah virus, meskipun selain itu juga dapat disebabkan oleh bakteri, jamur dan parasit. Radang otak dapat berupa:
Virus yang dapat menyebabkan radang otak antara lain:
Ada 2 tipe Virus Herpes simplex (HSV):
Virus-virus Herpes yang lain dapat menyebabkan radang otak, penyakit Mononucleosus, cacar air, dan Herpes zoster.
Virus-virus ini termasuk Virus Polio dan Virus Coxsackie, yang menyebabkan penyakit dengan kumpulan gejala seperti flu, radang mata dan nyeri perut.
Arboviruses ditularkan melalui nyamuk atau serang pengisap darah lain. Virus ini dapat menyebabkan radang otak West Nile, La Crosse, St. Louis, Western equine dan Eastern equine. Nyamuk menyebarkan virus dari tuan rumah bukan manusia seperti: burung, kuda, kepada manusia. Gejala-gejala infeksi terlihat dalam waktu beberapa hari sampai 2 minggu setelah pertama kali terkena virus ini.
Di Amerika Serikat, virus ini dikenal dengan Virus Powassan yang dikenal sebagai Virus yang ditularkan melalui serangga penghisap darah yang dapat menyebabkan radang otak.
Infeksi dengan virus ini yang ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi (anjing) menyebabkan radang otak yang progresif. Penyakit ini menyebabkan kematian bila tidak diobati sebelum virus menyerang otak dan sumsum tulang belakang.
Infeksi pada anak-anak dapat berupa penyakit campak, gondongan dan Campak Jerman yang dapat menyebabkan radang otak sekunder. Pada saat ini, sudah jarang terjadi karena sudah ada vaksin untuk penyakit-penyakit ini.
Setiap orang dapat terserang penyakit radang otak. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit ini adalah:
Beberapa radang otak lebih ganas pada golongan umur tertentu. Secara umum, anak-anak yang masih muda dan usia lanjut mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk menderita radang otak akibat Virus. Radang otak karena penyakit Herpes simplex cenderung menyerang penderita dengan usia antara 20-40 tahun.
Penderita HIV / AIDS mendapat obat-obatan untuk menekan kekebalan atau keadaan lain. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko lebih tinggi terkena radang otak.
Kegiatan atau pekerjaan di luar rumah menyebabkan lebih mudahnya berhubungan dengan nyamuk atau serangga lain yang meningkatkan resiko penyakit radang otak.
Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk atau serangga penghisap darah cenderung terjadi dalam musim panas dan awal musim gugur di banyak daerah di Amerika Serikat.
Pengobatan untuk penyakit radang otak yang ringan, terdiri dari:
Pengobatan untuk radang otak yang lebih berat dapat berupa:
Pemberian obat Anti Virus Acyclovir harus diberikan segera agar efektif untuk Virus Herpes simplex yang dapat menyebabkan kematian bila tidak segera mendapatkan pengobatan. Efek samping obat-obat anti virus berupa: rasa mual, muntah, diare, hilang selera makan, nyeri sendi dan otot. Efek samping lain yang jarang terjadi berupa: gangguan hati dan ginjal atau penekanan keaktifan sumsum tulang.
Pengobatan pendukung juga diperlukan yang dilakukan di rumah sakit, termasuk di antaranya:
Penderita radang otak juga perlu mendapatkan pengobatan tambahan, tergantung dari tipe dan keparahan dari komplikasi, termasuk di antaranya: