Infeksi cacing tambang adalah penyakit infeksi yang disebabkan Ancylostoma duodenale/Necator americanus. Kedua spesies di atas dikenal dengan hookworm. Ancylostoma duodenale ditemukan di Eropa, Afrika Utara, dan Asia utara. Necator americanus terdapat di kawasan barat dunia dan Afrika tengah. Kedua spesies terdapat di negara tropis, terutama Asia tenggara. Spesies lain yang dapat menyebabkan penyakit tetapi jarang adalah Ancylostoma braziliensis, Ancylostoma canum, dan Ancylostoma malayanum.
Penyakit ini umum terjadi di daerah tropis dan subtropis. Gejala klinis tergantung pada jumlah cacing yang menyerang usus, diperlukan paling sedikit 500 cacing untuk menimbulkan gejala klinis dan anemia pada dewasa. Bila jumlah cacing sedikit maka gejala klinis tidak tampak sehingga disebut infeksi asimtomatik atau infeksi tanpa gejala klinis. Ancylostoma duodenale dan Necator americanus menginfeksi kurang lebih 576-740 juta orang dan menyebabkan anemia pada 10% orang yang terinfeksi. Pada tahun 2005, WHO memperkirakan 198 juta orang di kawasan Sub Sahara, Afrika terinfeksi, 149 juta orang terinfeksi di kawasan Asia timur dan Pasifik, 71 juta di India, 59 juta di Asia selatan, 50 juta di Amerika latin dan Karibia, 39 juta di Cina, dan 10 Juta di Timur Tengah dan Afrika utara. Infeksi berhubungan erat dengan kemiskinan, sanitasi yang buruk, konstruksi rumah yang buruk, dan kurangnya akses untuk mendapat pelayanan kesehatan.
Orang dewasa membawa jumlah cacing yang lebih banyak daripada anak-anak sehingga lebih berisiko terkena penyakit. Wanita muda, terutama wanita hamil, dan buruh paling rentan terkena anemia. Sekitar 30-54% anemia sedang hingga berat yang terjadi pada wanita Asia dan Afrika disebabkan infeksi cacing tambang. Anemia berat pada anak menghambat pertumbuhan dan perkembangan serta mempengaruhi kecerdasan.
Gejala klinis awal berbanding lurus dengan jumlah cacing yang menginfeksi. Gejala klinis yang dapat terjadi adalah :
Komplikasi lain pada penyakit ini adalah radang kulit (dermatitis) yang berat terutama bila penderita sensitif. Anemia berat dapat mengganggu pertumbuhan, perkembangan mental, dan gagal jantung.
Diagnosis pasti penyakit ini adalah dengan ditemukannnya telur cacing tambang dalam tinja pasien. Kadang-kadang didapatkan darah dalam tinja. Selain dalam tinja, pemeriksaan dahak juga dapat menemukan adanya larva. Peningkatan jenis sel darah putih eosinofil akan tampak pada bulan pertama infeksi cacing ini.
Ancylostoma duodenale dan Necator americanus adalah cacing berbentuk bulat (roundworms) yang panjangnya berkisar antara 5-13 mm. Cacing betina berukuran lebih panjang dan lebih besar dari cacing jantan. Cacing jantan mempunyai alat perkembangbiakan yang menonjol di bagian belakang tubuhnya. Cacing dapat berwarna abu-abu keputihan atau merah muda dengan kepala agak menekuk ke arah tubuh. Lekukan inilah yang membentuk seperti kait (hook) maka cacing ini disebut hookworms. Necator americanus berukuran sedikit lebih kecil daripada Ancylostoma dan bentuk kait lebih jelas pada Necator americanus.
Cacing betina yang menginfeksi usus mamalia mengeluarkan ribuan telur setiap harinya dan telur-telur tersebut dikeluarkan melalui tinja. Mamalia yang berperan sebagai inangnya adalah anjing, kucing, maupun manusia. Telur akan menetas 1-2 hari pada tanah berpasir lembab lalu menjadi larva (rhabditiform) yang berganti lapisan kulit dua kali (5-10 hari) sebelum berkembang menjadi larva stadium ketiga (filariform) yang dapat bertahan hidup di tanah selama 3-4 minggu. Larva stadium ketiga berukuran 500-700 milimeter dan mampu menembus kulit normal dengan cepat.
Larva biasa menembus kulit telapak kaki ataupun kulit tangan yang kontak dengan tanah yang mengandung larva. Transmisi larva ke kulit terjadi pada kontak tanah yang mengandung larva hidup dengan kulit paling sedikit 5 menit. Penetrasi larva pada kulit menimbulkan rasa gatal.
Larva menembus kulit dengan membuat lubang kecil dan menembus dinding pembuluh darah sehingga terbawa melalui peredaran darah ke jantung lalu ke paru-paru. Migrasi larva pada paru-paru lalu naik ke atas hingga pangkal tenggorokan dapat menyebabkan refleks batuk dan larva tertelan ke saluran cerna. Di saluran cerna larva tumbuh menjadi cacing dewasa di usus halus walaupun ada beberapa larva yang tetap dormant (tidak aktif) dan tidak tumbuh menjadi cacing dewasa. Di usus halus inilah mereka menempel pada selaput lendir usus dan makan dari pembuluh darah kecil yang terdapat pada selaput lendir usus. Hal ini menyebabkan anemia bila jumlah cacing banyak. Cacing betina dewasa menghasilkan telur dalam waktu kurang lebih 5 minggu setelah cacing menembus kulit. Kebanyakan cacing dewasa hidup 1-2 tahun tetapi ada juga yang dapat hidup beberapa tahun.
Setiap cacing spesies Necator menghisap 0,03 ml darah per hari sementara Ancylostoma menghisap 0,2 ml darah per hari. Gejala anemia selain tergantung jumlah cacing juga dipengaruhi asupan zat besi. Pada orang yang kekurangan asupan zat besi jumlah cacing sebanyak 40 cacing saja dapat menimbulkan anemia.
Infeksi cacing tambang terjadi pada manusia yang sering kontak dengan tanah di mana penggunaan pupuk kandang atau tinja manusia dibuang di tanah.
Perawatan umum pada pasien dilakukan dengan memberikan nutrisi yang baik, protein dan vitamin yang cukup serta suplemen zat besi diberikan bila terdapat anemia.
Pengobatan spesifik adalah memberikan obat cacing. Obat cacing terpilih adalah Albendazol dan Mebendazol yang dapat memberikan kesembuhan 90-95% terutama pada infeksi cacing tambang pada anak-anak dan mengurangi jumlah telur hingga 90%. Pada infeksi yang disebabkan Ancylostoma, Tetrakloretilen adalah obat terpilih. Tetrakloretilen tidak boleh diberikan pada pasien alkoholisme, kelainan pencernaan, dan konstipasi. Befanium hidroksinaftat adalah obat pilihan untuk infeksi Ancylostoma dan digunakan untuk pengobatan masal pada anak. Obat ini relatif tidak beracun dan dapat diberikan juga untuk infeksi Necator tetapi dengan waktu pengobatan lebih lama. Pirantel pamoat dan Heksoresorsinol adalah obat cacing alternatif lainnya yang dapat digunakan.
Dengan perawatan umum dan pengobatan tetap penyakit ini umumnya dapat disembuhkan. Kematian bisa terjadi pada kasus di mana jumlah cacing sangat banyak sehingga terjadi anemia berat dengan segala komplikasinya.