Daftar isi
Perkembangan pada anak berlangsung terus-menerus terutama dalam 1 tahun pertama. Kepribadian, kemampuan, dan hubungan sosial anak terbentuk melalui proses perkembangan. Tahap perkembangan yang umum terjadi pada anak berusia 5 bulan, yaitu:
Duduk tanpa bantuan biasanya terjadi saat berusia 5 bulan. Namun demikian anak hanya mampu untuk duduk beberapa detik saja. Beberapa anak sudah mampu untuk berguling dari punggung ke perut. Hal ini perlu diperhatikan oleh orang tua agar lebih berhati-hati supaya anak tidak mengalami kecelakaan.
Genggaman anak berusia 5 bulan semakin kuat. Serta mampu memindahkan barang dari satu tangan ke tangan yang lainnya.
Memasuki usia 5 bulan, anak menjadi tertarik kepada dunia sekitarnya. Seperti saat makan, anak tidak lagi hanya memperhatikan ibu namun tertarik dengan lingkungan sekitar. Saat dipeluk oleh ibu, anak akan memilih menghadap keluar. Saat usia ini, anak cenderung mempelajari dan menjelajah dirinya sendiri, seperti menatap tangan, bersuara, menyentuh telinga atau alat kelamin.
Ekspresi wajah dari anak menjadi lebih jelas terlihat. Saat berhadap-hadapan dengan orang tua, anak mampu berbagi perasaan seperti tersenyum atau tertawa bersamaan. Inilah tahap pertama dari komunikasi.
Berat badan pada anak usia 5 bulan mencapai kurang lebih dua kali lipat dari berat badan saat anak lahir. Tidak terjadinya pertambahan berat badan memerlukan penanganan dari dokter anak. Jumlah waktu yang diperlukan anak usia 5 bulan untuk tidur kurang lebih sama dengan usia 4 bulan, yaitu 14-16 jam sehari. Waktu tidur malam hari lebih panjang yaitu sekitar 9-10 jam dengan sisany untuk tidur siang hari. Siklus tidur anak lebih pendek dari dewasa sehingga anak lebih sering terbangun di malam hari.
Anak sudah dapat diperkenalkan dengan makanan padat. Pemilihan makanan padat harus hati-hati agar tidak membahayakan anak. Makanan padat yang diberikan dimulai dengan jumlah sedikit dan menggunakan sendok, jenis makanan dapat berupa sereal bayi, buah, sayur kemudia daging. Namun pemberian makan pad aanak harua 1 jenis makanan dalam 1 waktu, tidak boleh digabung. Makanan diberikan selama 5 hingga 7 hari kemudian dapat ditambah dengan bahan lain. Hal ini penting untuk mengetahui apakah anak memiliki alergi terhadap bahan makanan tertentu.
Hindari pemakaian bumbu masak seperti garam atau gula pada makanan anak. Tidak memberikan makanan kaleng atau makanan instan karena mengandung garam yang tinggi. Madu sebaiknya tidak diberikan pada usia 1 tahun pertama karena dapat menyebabkan keracunan makanan. Makanan yang keras dijauhkan untuk menghindari tersedak.
Pemberian ASI tetap dilanjutkan pada anak usia 5 bulan. Bila sudah mulai mengkonsumsi makanan padat, air putih dibutuhkan sebagai cairan tambahan.
Saat berusia 5 bulan, tidak ada jadwal imunisasi khusus yang harus diberikan pada anak.
Penyakit tidak hanya menyerang dewasa namun juga anak-anak. Beberapa penyakit yang sering mengenai anak kecil, yaitu:
Gangguan berupa diare, konstipasi, atau muntah. Anak kecil sangat rentan terhadap cairan. Kekurangan cairan pada anak kecil dapat menyebabkan penurunan kondisi yang berlangsug sangat cepat. Penanganan harus diberikan dengan segera. Orang tua harus memperhatikan apabila kondisi anak menurun akibat kekurangan cairan, seperti sering mengantuk, mata cekung, lemas, dan tidak bisa minum.
Reaksi alergi terjadi akibat respon tubuh yang berlebihan terhadap zat tertentu. Alergi yang muncul dapat berupa gatal-gatal pada kulit, bengkak pada wajah, atau sesak napas. Asma merupakan salah satu penyakit akibat reaksi tubuh yang berlebihan.
Anak memerlukan bantuan dari orang tua untuk menjaga kebersihan tubuh. Kebersihan yang buruk disertai dengan kulit anak yang lebih sensitif dapat menyebabkan anak terserang penyakit kulit. Gangguan kulit yang muncul umumnya disebabkan oleh infeksi dari jamur ataupun parasit.
Anak yang mengalami batuk pilek rentan mengalami komplikasi berupa infeksi telinga. Infeksi geluar saluran napas menyebar ke dalam telinga. Gejala berupa nyeri yang membuat anak tidak bisa diam dan rewel. Infeksi yang didiamkan dapat menyebabkan gendang telinga pecah dan mengeluarkan nanah atau darah.
Anak kecil sering menderita infeksi ini dengan gejala berupa batuk dan pilek. Gangguan saluran pernapasan atas sebagian besar dikarenakan infeksi virus. Infeksi yang berat dapat menyebabkan radang paru-paru (pneumonia) yang berakibat kematian.