Daftar isi
Rubella adalah infeksi virus yang mengenai kulit dan kelenjar getah bening. Penyakit ini biasanya ringan dan sembuh dengan baik, kecuali jika mengenai ibu yang sedang hamil. Bayi yang dikandung ibu dapat mengalami kecacatan bahkan kematian. Penyakit rubella sering juga disebut campak Jerman.
Penyebab penyakit rubella adalah virus rubella. Virus ini ditularkan lewat percikan, baik percikan dari mulut maupun dari hidung. Percikan biasanya muncul ketika seseorang berbicara, bersin, atau batuk.
Masa penularan virus rubella cukup panjang. Penularan mulai terjadi sepuluh hari sebelum gejala bintik merah muncul, kemudian pada saat munculnya gejala, dan masih dapat menular satu atau dua minggu setelah gejala bintik merah menghilang.
Masa inkubasi atau waktu pertama kali terinfeksi sampai munculnya gejala rubella cukup lama, rata-rata 2 sampai 3 minggu.
Sebagian orang yang terkena rubella tidak memunculkan gejala yang berarti. Kadang-kadang hanya berupa tubuh rasa tidak nyaman. Lain halnya pada sebagian lainnya, rubella muncul dengan gambaran yang jelas, yaitu demam, bintik merah, dan pembengkakan kelenjar.
Gejala pertama yang muncul adalah demam ringan, kemudian pembengkakan kelenjar terutama kelenjar belakang leher dan belakang telinga. Gejala tersebut diiringi dengan bintik merah di wajah yang kemudian menyebar ke badan, tangan, dan kaki. Bintik merah biasanya menghilang setelah 3 hari dan meninggalkan bekas berupa pengelupasan kulit yang sangat halus. Bekas ini tidak bersifat permanen.
Gejala penyakit rubella lainnya adalah sakit kepala, hilang nafsu makan, peradangan salaput mata ringan, hidung berair, pembengkakan kelenjar di bagian tubuh yang lain, dan nyeri dan pembengkakan sendi.
Pada ibu hamil, janin yang berada dalam kandungan ibu yang menderita rubella dapat ikut terinfeksi. Jika hal tersebut terjadi, janin dapat mengalami gangguan mental, kelainan bentuk jantung dan mata, ketulian, serta gangguan hati, limpa, serta sum-sum tulang. Pada kasus yang parah, janin dapat mengalami kematian dalam rahim.
Sampai saat ini belum ada obat untuk membunuh virus rubella. Umumnya, virus akan dilenyapkan dari tubuh oleh sistem daya tahan tubuh. Pemberian antibiotik tidak bermanfaat, karena virus tidak berespon terhadap antibiotik. Untuk meringankan gejala demam dan sakit kepala, penderita rubella dapat diberi obat pereda demam dan pereda nyeri seperti asetaminofen atau ibuprofen.
Rubella biasanya akan sembuh dengan sendirinya dan jarang sekali menimbulkan komplikasi yang serius, kecuali pada wanita hamil. Oleh karena itu, wanita hamil sebaiknya dicegah agar tidak kontak dengan penderita rubella.