Interhistin adalah nama obat paten dari obat mebhydrolin. Di Indonesia, terdapat dua nama obat paten dari dua perusahaan farmasi berbeda untuk mebhydorilin, yakni interhistin dan histapan. Mebhydrolin atau interhistin tersebut merupakan obat golongan antihistamin, khususnya antagonis reseptor histamin H1.
Histamin adalah zat kimia dalam tubuh manusia yang berperan pada reaksi alergi. Histamin akan diproduksi dan aktif ketika terjadi reaksi alergi. Histamin ini yang memberikan berperan menimbulkan rasa gatal, bengkak, dan kemerahan pada kulit, mata, dan sebagainya. Efek tersebut yang sering kali dikeluhakan pasien. Dengan demikian, indikasi dari interhistin ialah untuk penyakit yang didasari reaksi alergi seperti:
Pemberian interhistin sebaiknya dihindari pada pasien dengan kondisi berikut:
Keamaan interhistin untuk ibu hamil dan menyusui belum jelas sehingga sebaiknya pilih obat antihistamin yang sudah terbukti aman.
Interhistin termasuk golongan antihistamin generasi pertama sehingga efek samping yang ditimbulkan relatif masih banyak dibanding antihistamin generasi yang lebih baru. Efek samping interhistin yakni:
Karena sejumlah efek samping tersebut, setelah mengonsumsi interhistin biasanya tidak disarankan untuk menyetir. Konsumsi interhistin bersamaan dengan alkohol dapat berakibat fatal.
Interhistin tersedia dalam kemasan tablet. Satu tablet mengandung 50 mg mebhydrolin. Dosis interhistin untuk dewasa atau anak di atas 10 tahun ialah 2-6 tablet sehari. Dosis untuk anak usia 5-10 tahun ialah 2-4 tablet sehari. Dosis untuk anak usia 2-5 tahun ialah 1-3 tablet sehari. Sedangkan dosis untuk anak usia kurang dari 2 tahun ialah 1-2 tablet sehari.