Transamin adalah obat golongan anti fibrinolitik, tersedia di pasar dalam bentuk sediaan kapsul 250 mg, tablet salut selaput 500 mg, serta sediaan injeksi 250 mg/5 mL dan 500 mg/5 mL. Dalam obat ini mengandung bahan aktif berupa asam traneksamat yang merupakan turunan sitetik dari asam amino lisin. Asam traneksamat umum digunakan untuk mencegah, menghentikan, ataupun mengurangi pendarahan yang masif saat menjalani prosedur pembedahan, epistaksis atau mimisan, pendarahan menstruasi yang berat, angioedema herediter, dan beberapa kondisi medis lainnya. Saat seseorang mengalami pendarahan tubuh akan membentuk bekuan darah sehingga pendarahan tersebut dapat berhenti. Asam traneksamat bekerja dengan mencegah degradasi atau pemecahan bekuan darah tersebut sehingga dapat mencegah, menghentikan, ataupun mengurangi pendarahan yang tidak diinginkan.
Kontraindikasi dari penggunaan obat ini adalah bagi orang yang memiliki riwayat alergi terhadap obat ini, wanita yang mengkonsumsi obat kontrasepsi hormonal kombinasi, pasien wanita prepubertas, penyakit tromboemboli yang aktif, dengan riwayat resiko mengalami trombosis atau tromboemboli, gangguan penglihatan warna yang didapat, serta pendarahan subaraknoid. Selain itu, tidak disarankan untuk menggunakan obat ini atau perlu perhatian kusus dalam penggunaannya, bagi orang dengan riwayat gangguan fungsi ginjal, kelainan pembuluh darah, penderita desseminated intravascular coagulation (DIC), pasien dengan perdarahan saluran kemih bagian atas, pengguan bersamaan dengan anti-inhibitor coagulant complex, penggunaan bersamaan dengan tretinoin, penggunaan jangka panjang pada pasien edema angioneurotik herediter, serta ibu hamil ataupun menyusui.
Efek samping yang umum timbul pada penggunaan obat ini berupa nyeri kepala, keluhan pada hidung dan sinus, nyeri punggung, nyeri perut, selain itu dalam frekuensi yang kecil, ditemukan efek samping lainnya berupa nyeri sendi, kaku dan keram otot, nyeri kepala sebelah, anemia, rasa lelah, gangguan penglihatan, mual – muntah, diare, rasa pusing, penurunan tekanan darah pada penyuntikan obat secara cepat, serta tromboemboli.
1 – 2 kapsul 3 – 4 kali/hari.
1/2 – 1 tablet 3 – 4 kali/hari. Telan utuh, jangan dikunyah, digerus, atau dihancurkan.
250 – 500 mg terbagi dalam 1 – 2 dosis/hari intramuskular atau intravena. Saat atau setelah operasi 500 – 1000 mg intravena atau 500 – 2500 mg drip injeksi intravena.