Diamicron merupakan salah satu merek obat yang beredar di masyarakat. Bahan aktif dari diamicron yaitu glicazide. Glicazide digunakan pada penderita kencing manis atau diabetes mellitus untuk mengontrol kadar gula darah.
Pada penderita diabetes mellitus, tubuh tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah cukup, sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah. Glicazide memliki efek meningkatkan produksi hormon insulin.
Walaupun glicazide merupakan obat pengontrol gula darah pada diabetes mellitus, tidak semua pasien diabetes cocok menggunakan obat ini. Pemilihan dan penggunaan obat harus melalui konsultasi dengan dokter. Beberapa larangan atau kontraindikasi dalam penggunaan glicazide yaitu:
Obat yang dipasarkan ke masyarakat melalui beberapa penelitian untuk menentukan keamanan obat tersebut. Namun demikian, beberapa efek samping masih dapat terjadi. Beberapa efek samping dari glicazide adalah:
Hipoglikemia merupakan efek samping yang serius karena dapat mengancam jiwa. Beberapa rumah sakit memiliki kriteria untuk hipoglikemia, namun umumnya gula darah dibawah 60 mg/dL menjadi batas. Gejala dari hipoglikemia yaitu pusing, kepala terasa ringan, mual, muntah, berkeringat, nyeri dada, berdebar-debar, mengantuk, hingga koma. Bila timbul gejala tersebut segera minum air manis atau gula dan pergi ke RS.
Glicazide memiliki efek samping yang berbahaya sehingga dosis dan penggunaannya hanya boleh melalui dokter. Obat diabetes harus diminum pada saat yang tepat untuk mengontrol gula darah dengan baik. Dosis glicazide yang digunakan yaitu 1 tablet (30 mg)per hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 4 tab sehari sekali minum. Obat glicazide diminum sesaat sebelum makan dan langsung ditelan utuh, tidak boleh dikunyah sebelumnya.