Lasix adalah obat yang berfungsi sebagai diuretic. Diuretic merupakan obat yang digunakan untuk mengurangi cairan di dalam tubuh dan membuangnya melalui saluran kemih. Bahan aktif dari Lasix adalah Furosemid. Furosemid bekerja di ginjal dengan menghambat penyerapan garam dan elektrolit sehingga air terikat dengan garam tersebut dan tidak bisa diserap oleh ginjal. Akibatnya air akan dibuang melalui mekanisme buang air kecil.
Furosemid atau Lasix digunakan pada pasien yang mengalami edema (penumpukan cairan berlebihan di dalam tubuh) atau kelebihan asupan cairan. Cairan yang berlebihan akan bertumpuk di tubuh, terutama paru-paru, perut, dan anggota gerak. Penumpukan cairan pada paru-paru akan menyebabkan pasien sesak nafas dan mengancam jiwa. Cairan di perut akan menyebabkan pembesaran perut dan sesak nafas karena penekanan ke paru-paru. Cairan yang berlebihan di anggota gerak mengakibatkan kaki menjadi bengkak.
Beberapa kontraindikasi pemakaian furosemid yaitu riwayat alergi dengan furosemid, hipotensi dan keadaan anuria (kondisi dimana seseorang menghasilkan air seni atau urin < 100 ml per 24 jam). Penggunaan furosemid harus hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, gangguan hati, kekurangan elektrolit, dan kekurangan cairan atau dehidrasi. Wanita hamil dan menyusui tidak disarankan menggunakan furosemid.
Furosemid bekerja dengan menghambat penyerapan elektrolit dan cairan yang nantinya akan dibuang melalui saluran kemih. Karena cara kerja ini, beberapa efek samping dari furosemid adalah hipokalemia (kadar kalium yang rendah di darah), dan peningkatan kadar asam urat. Furosemid juga memiliki efek menurunkan tekanan darah sehingga dapat menyebabkan hipotensi. Dalam kasus yang jarang, furosemid dapat menyebabkan reaksi alergi hebat atau anafilaksis.
Furosemid tersedia dalam bentuk tablet 40 mg dan ampul 20 mg/2 ml (untuk suntikan ke pembuluh darah). Penggunaan furosemid harus dengan dosis yang tepat. Pada kasus edema paru yang akut, digunakan furosemid 40 mg intravena langsung, kemudian dapat dilanjutkan dengan dosis 20-40 mg per hari. Pada anak-anak, digunakan dosis 1-2 mg/kg berat badan, maksimal 40 mg. Penggunaan furosemid harus melalui konsultasi dokter dan tidak mengobati secara sendiri.