Zithromax adalah merek obat antibiotik yang beredar luas di masyarakat. Seperti semua obat yang bermerek, zithromax memiliki bahan aktif didalamnya. Bahan aktif tersebut adalah azitromisin. Azitromisin juga tersedia dalam sediaan generik.
Azitromisin merupakan antibiotik golongan makrolid yang berfungsi untuk melawan infeksi bakteri. Beberapa penyakit infeksi yang dapat diobati dengan antibiotic azitromisin, antara lain infeksi saluran pernafasan atas atau bawah, infeksi kulit, infeksi saluran kemih (uretritis), dan infeksi kelamin (cervisitis) yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Azitromisin juga digunakan sebagai salah satu pengobatan pada radang paru-paru (pneumonia).
Walaupun memiliki fungsi yang besar, tidak semua orang dapat menggunakan azitromisisn sebagai antibiotic. Beberapa kontraindikasi bagi pemakain azitromisin, yaitu riwayat alergi dengan azitromisin sebelumnya, gangguan hati, dan jaundice (kuning) karena gangguan aliran empedu.
Penggunaan azitromisin pada kehamilan aman, namun untuk wanita menyusui penggunaan harus dengan hati-hati.
Obat-obatan yang beredar di masyarakat, termasuk azitromisin, memiliki efek samping bagi para penggunanya. Efek samping merupakan hal yang wajar selama tidak mengganggu. Bila Anda merasa tidak nyaman dengan efek samping yang muncul, segera konsultasikan dengan dokter.
Beberapa efek samping yang muncul antara lain:
Selain dalam sediaan tablet 500 mg, zithromax tersedia dalam beberapa sediaan, yaitu tablet 250 mg. Zithromax juga tersedia dalam bentuk sirup (200 mg/5 ml), dan vial 500 mg (untuk suntikan langsung ke pembuluh darah).
Dosis azitromisin berbeda tergantung penyakit yang akan diobati. Untuk penyakit menular seksual atau penyakit kelamin, penggunaan azitromisin umumnya sekali minum (single dose) dengan dosis 1 gram. Untuk penyakit lain, azitromisin diminum sekali sehari selama 3-4 hari dengan dosis 500 mg per hari. Pada anak-anak, dosis azitromisin yang tepat adalah 10 mg/kg berat badan/hari. Waktu penggunaan sama dengan dewasa yaitu 3-4 hari.