Sibelium tersedia dalam bentuk sediaan tablet 5 mg, atau yang biasa dikenal sebagai sibelium-5, serta dalam sediaan tablet 10 mg, atau yang biasa dikenal sebagai sibelium-10. Obat ini mengandung bahan aktif, yaitu berupa flunarizine yang masuk dalam klasifikasi obat golongan non-selective calcium channel blocker. Obat ini digunakan pada terapi pencegahan migren, penyakit oklusi pembuluh darah perifer, vertigo (pusing berputar) baik sentral maupun perifer, sebagai terapi tambahan dalam penanganan kasus epilepsi, gangguan sirkulasi perifer yang disebabkan oleh arteriopati organik, mengurangi durasi dan tingkat keparahan serangan kelumpuhan yang terkait dengan bentuk lebih serius dari alternating hemiplegia, serta mengurangi durasi dan tingkat keparahan nyeri kepala.
Kontraindikasi dari obat ini adalah orang yang memiliki riwayat alergi terhadap obat ini, pasien depresi ataupun dengan riwayat depresi berulang, pasien dengan penyakit Parkinson ataupun pasien dengan gangguan ekstrapiramidal lainnya. Diperlukan perhatian khusus pada pemberian obat ini terhadap pasien dengan riwayat penyakit jantung, hati, ginjal, peningkatan tekanan mata, manula, anak – anak, serta ibu hamil dan menyusui. Dikarnakan tiap tablet obat ini mengandung laktosa, oleh sebab itu pasien dengan masalah herediter langka berupa intoleransi galaktosa, intoleransi laktosa, atau gangguan penyerapan glukosa-galaktosa dihimbau untuk tidak mengkonsumsi obat ini.
Efek samping umum yang timbul dari penggunaan obat ini berupa somnolen (cenderung untuk terditur), mual – muntah, nyeri perut, sulit tidur, rasa pusing, gangguan cemas, mulut kering, nyeri otot, ruam kulit, serta rasa letih (walaupun jarang, rasa letih dapat menjadi sikap apatis atau inersia). Depresi atau reaksi ekstrapiramidal (terutama pada pasien manula) dapat terjadi hanya pada kondisi laten. Galaktorea (pengeluaran air susu secara spontan dari payudara yang tidak berkaitan dengan proses melahirkan atau menyusui) dapat terjadi pada wanita yang mengkonsumsi obat ini bersamaan dengan obat kontrasepsi oral.
10 mg/hari pada pasien dewasa dan 5 mg/hari pada pasien manula. Diberikan pada malam hari. Jika memberikan respon yang baik, dosis harian dipertahankan dan diberikan 5 kali/minggu. Dosis pemeliharaan tersebut diberikan maksimal selama 6 bulan, setelah itu pemberianan obat dimulai kembali hanya jika keluhan kambuh.