Daftar isi
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
Dilantin mengandung Fenitoin, obat yang termasuk golongan anti – epileptik atau anti – kejang. Obat ini berfungsi mengurangi impuls kejang di otak dan menekan transmisi impuls antar sel saraf tepi. Dilantin diindikasikan untuk mengontrol kejang tipe tertentu, yaitu: mencegah dan menghentikan kejang umum tonik – klonik (grand mal), kejang parsial kompleks, dan kejang yang terjadi selama atau setelah bedah saraf. Dilantin tidak diindikasikan untuk kejang tipe petit mal dan kejang yang disebabkan penurunan kadar gula darah atau sebab lain yang belum pasti. Penderita penyakit hati, lupus, diabetes, dan porfiria merupakan kontraindikasi obat ini. Selain itu, obat ini sebaiknya tidak dapat diberikan kepada orang dengan riwayat konsumsi alkohol yang banyak, kekurangan vitamin D, dan alergi obat sejenis (seperti ethotoin, fosfenitoin, atau mefenitoin). Dilantin dapat membahayakan bayi dalam kandungan, namun kejang berulang dapat membahayakan ibu dan bayinya. Oleh karena itu, Dilantin boleh diberikan pada ibu hamil karena manfaat obat ini melebihi risiko yang mungkin timbul.
Dilantin menyebabkan efek samping pada berbagai sistem organ. Efek samping pada sistem saraf paling sering ditemui, yaitu banyak bicara, gelisah, nyeri kepala, bingung, dan penurunan koordinasi. Efek samping pada organ lain antara lain mual, muntah, sulit buang air besar, bercak pada kulit, pelebaran bibir, pembesaran gusi, lupus, penurunan kepadatan tulang, serta penurunan kadar sel – sel darah. Dosis berbahaya pada orang dewasa adalah 2 – 5 gram; gejala overdosis berupa bicara pelo, gangguan koordinasi berat, nistagmus (gerakan bola mata cepat yang tidak terkontrol), tangan bergetar, penurunan kesadaran, sampai koma. Dilantin dapat meningkatkan kadar gula darah pada penderita diabetes.
Dilantin tersedia dalam bentuk tablet serta obat suntik. Obat tablet umumnya digunakan untuk pencegahan kejang, sedangkan obat suntik digunakan untuk menghentikan serangan kejang yang lama (status epileptikus). Sebagai pencegahan kejang, dosis Fenitoin tablet dewasa dan anak > 6 tahun adalah: awal (loading dose) 300 mg, dibagi menjadi 2 – 3 dosis. Dosis ini dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan, yaitu 300 – 400 mg per hari (maksimal 600 mg per hari). Dosis pada anak berdasarkan berat badan, yaitu dosis awal 4 – 8 mg per kg per hari, dibagi menjadi 2 – 3 dosis (maksimal 300 mg per hari), dilanjutkan dosis pemeliharaan 4 – 7 mg/kg/hari. Untuk mengatasi status epileptikus, dosis Fenitoin suntik adalah: awal (loading dose) 15 – 20 mg/kg, dilanjutkan 100 mg setiap 6 – 8 jam. Dilantin dapat dikonsumsi sebagai obat tunggal ataupun dikombinasikan dengan anti – kejang lain. Konsumsi Dilantin jangka panjang memerlukan pemeriksaan kadar obat dalam darah secara berkala. Dilantin tidak disarankan diminum bersama alkohol (karena dapat menurunkan kadar obat di darah) atau antasida (karena dapat menurunkan penyerapan obat di lambung).