Diflucan merupakan kapsul obat anti jamur spektrum luas golongan Triazol yang mengandung Flukonazol 150 mg, selain itu Diflucan juga mengandung gelatin, laktosa, serat jagung, silikon dioksida, magnesium stearat, natrium laurel sulfat, titanium dioksida, pewarna biru, dan pelapis kapsul gelatin. Cara kerja Diflucan adalah dengan menghambat kerja enzim spesifik untuk sintesis ergosterol, salah satu komponen esensial dalam membentuk sel membran jamur. Ketika sel membran jamur menjadi rapuh, maka sel jamur akan pecah dan menyebabkan isi sel keluar dan membunuh sel jamur. Hal ini akan menghentikan infeksi jamur untuk menyebar dan mengurangi gejala seperti gatal atau peradangan.
Diflucan dapat digunakan pada pasien dengan infeksi kandidiasis vagina, dengan gejala gatal, perih, dan keputihan pada vagina. Pasien dengan kandidiasis mulut dan tenggorokan, infeksi saluran kencing yang disebabkan oleh jamur, infeksi selaput otak (Crptococcal meningitis). Diflucan juga digunakan pada pasien yang menjalani transplantasi sumsum tulang yang menerima kemoterapi dan atau terapi radiasi.
Diflucan tidak boleh digunakan pada pasien dengan alergi terhadap flukonazol, wanita hamil atau menyusui, pasien dengan gangguan jantung dan hati berat.
Mengkonsumsi Diflucan dapat menimbulkan sensasi mual, muntah, diare atau sakit pada bagian perut. Efek samping lainnya dapat berupa pusing atau nyeri kepala.
Dosis Diflucan 150 mg untuk mengobati kandidiasis vaginal adalah dosis tunggal (satu kapsul) untuk satu kali pengobatan. Pengobatan lanjutan diberikan bila pasien tidak memberikan respon terapi yang diharapkan atau infeksi jamur kembali kambuh. Pengobatan kandidiasis orofaringeal maupun kandidiasis esophageal dapat diberikan dosis awal 300 mg kemudian dosis lanjutan 150 mg selama kurang lebih dua minggu. Pengobatan infeksi saluran kemih dan peritonitis karena infeksi kandida dapat menggunakan dosis 150 mg selama beberapa hari. Pengobatan meningitis cryptococcal dapat menggunakan dosis awal 400 mg, dengan dosis lanjutan sebesar 200 mg perhari, dan obat diberikan selama 10-12 minggu setelah kultur cairan seerebrospinal menunjukkan hasil negatif. Pada pasien dengan gangguan hati dosis dapat diturunkan sesuai kebutuhan.