Dogmatil merupakan obat anti psikotik yang termasuk ke dalam kelas benzamida dan mengandung Sulpirida 50 mg. Anti psikotik kelas benzamida termasuk Sulpirida dapat mengaktivasi reseptor gammahidroksibutirat (GHB) endogen dalam konsentrasi theraupetik, dan hal ini berkaitan dengan cara kerja Sulpirida, dan aktivasi reseptor GHB berkaitan dengan aktivasi demetilasi DNA pada otak. Dogmatil (Sulpirida) merupakan antagonis selektif terhadap reseptor dopamin D2 dan dopamin D3. Dogmatil sebagai antagonis reseptor akan menghambat reseptor dopamin presinaptik dan menimbulkan efek antidepresan.
Dogmatil diindikasikan kepada pasien schizophrenia baik sebagai monoterapi atau kombinasi. Dogmatil juga dapat digunakan untuk menangani distimia, pasien dengan gangguan depresi berat, dan pasien dengan gangguan atau serangan panik.
Penggunaan Dogmatil harus dengan pengawasan ketat pada pasien dengan penyakit Parkinson, pasien di bawah usia 18 tahun, pasien dengan gangguan fungsi jantung, pasien dengan epilepsi. Keamanan penggunaan Dogmatil pada ibu hamil dan menyusui belum diketahui secara pasti, tetapi Dogmatil dapat melewati kelenjar susu dan ditemukan pada air susu ibu. Kontraindikasi penggunaan Dogmatil adalah pasien dengan hipersensitivitas sulpirida, tumor atau kanker payudara, pasien dengan pengobatan menggunakan levodopa, porpiria akut, pasien koma atau depresi sistem saraf pusat, pasien dengan supresi sumsum tulang.
Efek samping Dogmatil yang paling sering dialami adalah:
Efek samping yang memiliki kemungkinan kecil untuk terjadi adalah:
Sediaan Dogmatil 50 mg berupa kapsul dan pemberian dosis Dogmatil harus sesuai pertimbangan dokter, dosis pemberian dapat dimulai dari dosis rendah satu kali sehari atau 50 mg setiap harinya, untuk gejala sedang dapat menggunakan tiga kali dua kapsul atau dosis 200 hingga 300 mg setiap harinya, untuk gejala berat dapat diminum tiga kali tiga kapsul setiap harinya atau dosis 450 mg perhari. Dogmatil diminum sebelum makan, dan jangan diminum bersama antasid atau sukralfat.