Celebrex 100 Mg

INDIKASI & KONTRAINDIKASI

Celebrex adalah nama dagang dari celecoxib, yaitu salah satu obat dari golongan antiinflamasi non steroid (NSAID, non steroid antiinflammation drugs).

Fungsi utama celebrex adalah untuk mengobati peradangan dan meredakan nyeri, terutama pada kondisi berikut :

1. Peradangan sendi, misalnya pada penyakit osteoarthritis, rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis;
2. Nyeri sedang dan berat, misalnya pada perlukaan, peradangan, atau saat haid;
3. Polip pada usus besar misalnya pada penyakit familial adenomatous polyposis.

Keadaan berikut merupakan kontraindikasi celebrex, yaitu:

1. Alergi terhadap celecoxib;
2. Alergi terhadap sulfonamid;
3. Sedang menyusui;
4. Sedang hamil;
5. Berencana untuk menjalani operasi jantung;
6. Mempunyai luka atau perdarahan di lambung atau usus;
7. Mempunyai perdarahan otak;
8. Riwayat terkena asma, biduran, atau reaksi alergi lainnya ketika mengkonsumsi obat antiinflamasi non steroid lainnya;
9. Mempunyai kadar kalium darah yang tinggi;
10. Penyakit usus besar;
11. Penyakit gagal jantung;
12. Penyakit ginjal;
13. Penyakit hati (liver).

EFEK SAMPING

Efek samping paling sering dari Celebrex adalah sakit kepala, nyeri perut, mual, diare, muntah, buang-buang angin, dan sulit tidur. Efek samping lainnya yang relatif berat namun lebih jarang terjadi adalah pingsan, gagal ginjal, gagal jantung, memburuknya penyakit tekanan darah tinggi, nyeri dada, telinga berdenging, pendengaran berkurang, perdarahan, pandangan kabur, kecemasan, sensitif terhadap cahaya, berat badan naik, dan badan lemah.

Seperti halnya obat antiinflamasi non steroid lainnya, celebrex juga dapat menyebabkan ulkus (luka) lambung atau usus halus selama konsumsi obat ini.

DOSIS

Sediaan celebrex terdapat dalam dua bentuk, yaitu sediaan 100 mg dan 200 mg.

Berikut beberapa contoh dosis Celebrex untuk beberapa penyakit:

1. Dosis untuk mengobati osteoarthritis adalah sebesar 100 mg 2 kali sehari atau 200 mg 1 kali sehari;
2. Dosis untuk rheumatoid arhtritis adalah 100 atau 200 mg dua kali sehari;
3. Untuk nyeri sedang atau berat, misalnya akibat luka baik luka tidak sengaja maupun luka operasi, dosisnya adalah 400 mg sekali minum pada hari pertama. Jika belum reda juga dapat ditambah 200 mg lagi. Hari berikutnya adalah 200 mg diberikan 2 kali sehari. Pemberian sebaiknya tidak melebihi 7 hari. Dosis ini juga berlaku untuk penderita nyeri haid;
4. Untuk familial adenomatous polyposis, dosisnya adalah 400 mg 2 kali sehari.