Permainan di perangkat android semakin mendekati kualitas game komputer. Ini jelas terlihat di World at Arms buatan Gameloft. Game satu ini berjenis pertempuran modern dengan kita bertindak sebagai jenderal yang mengatur semua pergerakan markas.
Jika pernah bermain Red Alert dan seri Command and Conquer yang salah satu pengembangnya adalah Electronic Arts maka World at Arms secara permainan mirip sekali dengannya. Pertama kali bermain kita akan ditunjukkan cara untuk membangun infrastruktur, memperoleh poin, mengatur pergerakan pasukan dalam perang dan lain sebagainya. Berbagai bangunan kita hanya bisa berdiri di lahan yang sudah disediakan dan jika saatnya tiba untuk memperluas lahan maka pemain bisa membeli ruang di sebelahnya.
Jika tidak yakin harus membangun apa dulu ikuti saja petunjuk di tombol Quest. Di sana ada arahan apa saja yang harus dilakukan agar kita bisa naik level. Di antara caranya adalah membangun bangunan tertentu atau menghancurkan benda tertentu dalam pertempuran. Pun petunjuk dari game sendiri begitu jelasnya hingga kami tidak merasa kesulitan memahami alur permainan.
Saat merasa sudah siap bertempur pencetlah tombol Fight di bagian kanan bawah layar. Dari sana kita akan dibawa ke peta dunia berisi nama dan lokasi pemain lain yang bisa dilawan. Lihat formasi pasukan yang dimiliki dari tombol Army dan pilih musuh yang sepadan. Anda harus memiliki pasukan yang sama dengan lawan, misalnya harus memiliki pesawat tempur/kapal selam jika ingin melawan musuh yang bersenjata pesawat tempur/kapal selam. Saat belum memilikinya, kembali saja ke Home untuk membeli atau membangun senjata-senjata tersebut.
Hati-hati jika perangkat Anda terhubung dengan kartu kredit karena di dalam permainan ini ada banyak benda yang bisa dibeli dengan uang betulan. Salah-salah kartu kredit bisa ditagih banyak untuk benda-benda dalam World at Arms yang Anda beli.
Di perangkat kami unduhan World at Arms hanya sebesar 17.05 MB. Namun file tambahan yang diperlukan untuk menjalankannya harus diunduh lagi sebesar 62.75 MB. Mungkin akan berbeda di perangkat Anda tetapi pastinya game ini termasuk berukuran besar. Sebaiknya gunakan internet dari wifi saat pertama kali memainkan. Dan satu hal lagi, game ini hanya bisa dimainkan jika perangkat terhubung dengan internet. Jika tak terhubung maka game akan terhenti dan tidak bisa dilanjutkan lagi.
Saat kami cobakan di telepon genggam berandroid 4.1.2 dengan prosesor empat inti kecepatan 1.2 GHz, RAM 1 GB dan GPU Adreno 203 ditambah internet dari wifi World at Arms berjalan sempurna. Tidak ada lag atau hang sama sekali. Pernah sekali game terhenti di tengah-tengah permainan tetapi disebabkan jaringan internet yang tiba-tiba putus. Selain itu game berjalan baik. Pertempuran terlihat bagus, efek saat proses membuat bangunan baru, efek suara dan lain sebagainya terlihat menakjubkan. Benar-benar sudah semakin mirip dengan game komputer. Tak heran tingkat unduhannya mencapai 10-50 juta saat tulisan ini dibuat.
Jika ingin versi lain dari game perang mungkin Anda perlu mencoba Contract Killer 2 buatan Glu. Jenisnya FPS dengan kontrol gerak yang mudah. Kalau ingin yang mirip dengan World at Arms, cobalah Battle Command! buatan Spacetime Games. Susah mengatakan mana yang lebi baik karena semua kembali ke selera masing-masing pemain.