Daftar isi
Setelah berat badan lahir kembali pada minggu kedua, berat badan bayi bertambah 25 – 30 gram setiap hari jika mendapat nutrisi yang cukup. Bayi 3 minggu mulai berlatih mengangkat kepala saat tengkurap dan mulai dapat menoleh ke kanan dan kiri. Sistem saraf bayi telah berkembang dengan baik sehingga dapat mengontrol gerakan kepala, tangan dan kakinya. Bayi senang menghisap pada usia ini; bayi dapat ditenangkan dengan dot atau menghisap jarinya sendiri. Bayi perlu dilatih untuk berbaring tengkurap saat bangun agar otot – otot leher menjadi kuat. Namun, bayi sebaiknya tidur dalam posisi terlentang. Pada usia 3 minggu, bayi mulai memiliki pola tidur dan makan tertentu. Umumnya bayi usia ini tidur selama 3 – 4 jam, kemudian terbangung selama 1 – 2 jam. Waktu bangun bayi menjadi lebih lama; pada waktu ini, bayi umumnya memperhatikan aktivitas orang di sekitarnya. Usia 3 minggu merupakan awal bayi mulai tersenyum dan mengeluarkan suara. Bayi mulai mengeluarkan suara berupa erangan atau desahan yang tidak bermakna. Suara ini merupakan awal dari kemampuan bahasa bayi, sehingga orang tua sebaiknya merespons terhadap suara tersebut sehingga bayi merasa diperhatikan.
Bayi 3 minggu sebaiknya masih mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) saja tanpa tambahan. Kandungan protein, mineral, air, dan lemak pada ASI sesuai untuk perkembangan bayi. Bayi tidak perlu mendapat tambahan makanan lain sampai usia 6 bulan. Bayi memerlukan ASI setiap 2 – 3 jam; biarkan bayi menyusu sebanyak yang ia inginkan. Jika bayi sedang tertidur saat waktu minum ASI, bangunkan bayi untuk minum. Pada kondisi tertentu dimana ibu tidak dapat menyusui, dapat digunakan susu formula bayi. Namun, kandungan susu formula tidak sebaik ASI.
Vaksinasi Hepatitis B dosis pertama yang berfungsi mencegah penyakit hepatitis B sebaiknya telah diberikan pada bayi di minggu pertama. Selain itu, pada bulan pertama kehidupan perlu diberikan dosis pertama vaksinasi Polio. Vaksinasi ini perlu diulang sesuai jadwal yang ditentukan.