Isoket 5mg mengandung bahan aktif berupa isosorbid dinitrat atau singkatnya nitrat, yaitu agen vasodilator dengan mekanisme kerja menyebebkan relaksasi dari otot polos pembuluh darah dan menyebabkan vasodilatasi atau pelebaran pembuluh darah. Obat ini umum diindikasikan pada pengobatan maupun pencegahan angina pektoris akut, kasus infark myocard akut, gagal bilik jantung kiri akut, pengobatan jangka panjang dari penyakit jantung koroner, pengobatan jangka panjang dan pencegahan dari angina pektoris dengan riwayat infark myocard, pengobatan jangka panjang dari penyakit jantung kronis yang berat (dikombinasikan dengan obat golongan glikosida jantung, diuretik, penghambat angiotensin converting enzyme atau vasodilator arteri), serta pada kasus hipertensi pulmonal. Selain dalam bentuk sediaan isoket 5 mg, isoket juga tersedia tablet 10 mg, tablet sustained-release 20 mg dan 40 mg, dan dalam bentuk sediaan ampul 1mg/mL.
Kontraindikasi dari Isoket adalah pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap obat ini, pasien dengan tekanan darah diastol yang rendah, pasien dengan hypertrophic obstructive cardiomyopathy (HOCM), perikarditis konstriktif, tamponade jantung, syok kardiogenik, gagal sirkulasi, stenosis katup aorta dan/atau mitral, hipotensi berat dengan tekanan darah sistolik kurang dari 90 mmHg, trauma kepala dan pendarahan otak, penyakit yang berhubungan dengan peningkatan tekanan intracranial, anemia berat, hipovolemia, glaukoma sudut tertutup, penggunaan bersamaan dengan obat golongan phosphodiesterase inhibitors. Isoket harus digunakan dengan hati-hati dengan pengawasan dokter pada kasus pasien dengan hipotiroidisme, hipotermia, malnutrisi, penyakit hati atau penyakit ginjal yang berat, serta pada ibu hamil dan menyusui. Isoket tablet 5mg mengandung laktosa, pasien dengan gangguan penyerapan laktosa disarankan untuk tidak menggunakan obat ini.
Efek samping yang sering muncul dalam penggunaan Isoket adalah nyeri kepala (pada pengkonsumsian obat secara berkala insidensi dari nyeri kepala berkurang secara bertahap seiring dengan berjalannya waktu), pusing, rasa ringan serta hipoensi dalam posisi tubuh tegak, mengantuk, berdebar-debar, dan rasa letih. Sedangkan efek samping lainnya yang jarang terjadi berupa, hipotensi berat yang dapat menimbulkan kembali gejala angina pektoris, warna kulit menjadi kemerahan karna pelebaran pembuluh darah, kolaps (kadang disertai bradiaritmia dan sinkop), rasa mual – muntah, serta reaksi alergi. Dalam frekuensi yang sangat jarang, dapat timbul efek samping berupa sensasi terbakar pada dada, angioedema, sindrom Stevens - Johnson .