Jika dulu Opera lebih dikenal dalam ranah telepon genggam dengan produk peramban/browser website-nya yang terkenal (yaitu Opera Mini), maka kini kita sudah bisa menikmati versi komputernya. Sebenarnya sudah lama juga versi ini muncul tapi menurut saya baru sekarang ini Opera terasa lebih stabil daripada versi-versi sebelumnya. Opera sendiri dibuat oleh Opera Software ASA yang berkantor pusat di Norwegia.
Sekitar tahun 2006-an, Opera mulai dikenal pertama kali. Saat itu Mozilla Firefox masih mendominasi setidaknya di lingkungan saya. Namun seiring berjalannya waktu, maka muncul berbagai jenis peramban di antaranya adalah Opera, Flock, Safari, Sea Monkey dan Chrome.
Tampilan awal versi terbaru ini sangat cantik dan mudah digunakan. Halaman awalnya menampilkan delapan tab yang bisa diganti-ganti. Awalnya terpasang Facebook, Amazon, Ebay, Yahoo, Twitter, Youtube dan Booking.com serta satu tab kosong tapi bisa diubah oleh penggunanya. Di atas tab-tab ini ada tiga pilihan menu yaitu Speed Dial, Stash dan Discover. Kedelapan tab muncul di bagian Speed Dial. Kalau dipilih menu Stash maka akan muncul daftar halaman web yang pernah kita kunjungi dan tandai. Stash ini sama dengan Bookmark pada peramban lain. Menu ketiga yaitu Discover berisi informasi terkini dari berbagai penjuru dunia. Tab-tab ini sebagian tampil transparan yang memberi kesan menyatu dengan latar belakang.
Perpindahan dari tab satu ke yang lain maupun antar menu selain dengan mouse bisa pula dilakukan dengan tombol Tab; klik Enter untuk memilih menunya. Keren, kan? Selain itu, Opera juga sudah mendukung fungsi pencarian langsung dari address bar-nya. Artinya pengguna bisa langsung mengetikkan kata kunci di sana dan memencet Enter lalu mesin pencari sudah langsung menampilkan hasil pencarian. Tidak perlu lagi mengetikkan misalnya www.google.com terlebih dahulu. Walaupun fungsi ini sudah ada pula pada peramban lain, tapi ditambah beberapa kelebihan barunya, Opera menjadi lebih menarik untuk dipakai sebagai peramban utama di komputer. Masih banyak fitur dalam versi ini, seperti untuk menambah Extensions, Theme sampai fungsi memperbesar atau memperkecil tampilan halaman.
Dari segi penggunaan memori, Opera mirip sekali dengan Google Chrome, di mana program akan terbaca dalam beberapa nama yang sama di Task Manager di mana tiap-tiap nama menggunakan memori yang berbeda-beda. Di komputer yang saya pakai, dengan prosesor Core i3, memori 4GB dan kartu grafis Nvidia 1GB, Opera berjalan sangat baik. Namun dengan komputer yang tidak sebaik ini pun, saya yakin Opera akan tetap berjalan lancar selama RAM tersedia secukupnya.
Kelebihan lainnya adalah kecepatan peramban ini dalam memuat tiap halaman. Memang ada hubungan antara jaringan internet yang dipakai, namun peramban itu sendiri pun memegang peranan besar terhadap cepat lambatnya tiap halaman ditampilkan. Nah, dengan tampilan dan kinerja yang baru ini tidak ada salahnya Anda beralih ke Opera untuk kegiatan berseluncur di dunia maya. Coba dan rasakan bedanya.