Ceproxin adalah nama dagang atau merek obat paten dari ciprofloxacin. Ciprofloxacin adalah antibiotik golongan flurokuinolon. Antibiotik ini lebih poten atau lebih kuat dari atibiotik amoksilin yang sangat popular di Indonesia. Ceproxin tersedia dalam kemasan 250 mg dan 500 mg.
Ceproxin 250 mg diberikan untuk kondisi berikut:
Ceproxin tidak boleh diberikan pada kondisi alergi terhadap ciprofloxacin. Ceproxin dapat meningkatkan risiko radang tendon (jaringan yang menghubungkan antartulang). Pemberian ceproxin juga perlu dibawah pengawasan dokter pada wanita hamil dan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
Ceproxin termasuk obat yang relatif aman. Efek samping yang biasa dikeluhkan saat mengonsumsi ceproxin adalah berdebar-debar. Efek samping lain yang pernah dilaporkan antara lain:
Ceproxin tersedia dalam kemasan tablet. Satu tablet ceproxin ada yang mengandung dosis ciprofloxaxin 250 mg dan 500 mg. Untuk radang tenggorokan, infeksi saluran kencing, dan lain-lain, dosis ceproxin untuk dewasa ialah dua kali 500 mg atau 4 tablet ceproxin 250 mg. Dosis untuk anak usia lebih dari 1 tahun ialah 6-10 mg/kg berat badan diberikan tiga kali sehari. Dosis untuk anak usia di atas 1 tahun ialah 10-20 mg/kg berat badan diberikan dua kali sehari. Bila pasien memiliki gagal ginjal maka dosis dikurangi sesuai dengan tingkat gangguan ginjal.
Ceproxin sebenarnya bukan merupakan pilihan antibiotik utama pada anak-anak mengingat potensinya yang terbilang kuat dibandingkan antibiotik lainnya. Hal yang juga penting diingat ialah bahwa ceproxin yang diresepkan harus dihabiskan untuk mencegah kekebalan kuman terhadap pengobatan.