Bromhexine merupakan obat dari golongan mukolitik (obat yang dapat membantu menurunkan kekentalan sputum, khususnya dari saluran napas bagian bawah) yang berasal dari turunan sintetik alkaloid tumbuhan Adhatoda vasica. Olehkarena fungsi diatas, obat ini diindikasikan untuk pasien dengan radang pada bronkus baik akut maupun kronik (emfisema, bronkitis, dan chronic asthmatic bronchitis).
Penggunaan bersamaan dengan antibiotik diperlukan saat serangan akut radang bronkus. Selain itu, pemberian bersamaan dengan antibiotik terutama amoxicillin, cefuroxime, erythromycine, dan doksisiklin meningkatkan efek kerja antibiotik di paru – paru.
Setelah diminum, obat ini bekerja dalam waktu setengah jam sampai 1 jam kemudian. Efek obat ini dapat dilihat dengan semakin bertambahnya volume dari sputum yang dihasilkan yang biasanya lebih nyata lagi dalam waktu 2 – 3 hari setelah penggunaan obat ini. Obat ini tidak dapat memperbaiki fungsi pertukaran gas di paru, hanya membantu dalam mengatur kekentalan cairan / sekret pada bronkus.
Olehkarena efek samping yang akan dijelaskan berikutnya, beberapa sumber menyebutkan penderita dengan ulkus peptikum sebagai pasien yang dikontraindikasikan menerima obat ini. Selain itu, pemberian terhadap pasien dengan tuberkulosis aktif atau pasien dengan gangguan pada hati yang parah perlu mendapatkan perhatian khusus. Penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui jika dapat dihindari sebaiknya dihindari karena penelitian masih terbatas walaupun penelitian pada hewan tidak menunjukkan efek yang berbahaya. Ambroxol merupakan derivat sintetik dari Bromhexine yang dapat digunakan sebagai alternatif jika obat ini tidak ada.
Gejala sampingan yang biasa ditemui saat mengkonsumsi obat ini adalah yang berhubungan dengan saluran pencernaan seperti : mual, muntah, nyeri ulu hati, dan diare. Kadangkali, terjadi peningkatan kadar enzim hati. Reaksi alergi pada kulit pernah juga dilaporkan, walaupun jarang terjadi, sebagai efek samping Bromhexine. Sampai saat ini, tidak diketahui gejala – gejala keracunan / overdosis dari Bromhexine.
Obat ini diminum dengan dosis yang berbeda – beda sesuai usia. Pada orang dewasa dan anak diatas 10 tahun, dosis yang dianjurkan adalah 8 – 16 mg setiap hari, dengan frekuensi pemberian tiga kali sehari. Anak dengan rentang usia 5 – 10 tahun dapat diberikan dengan dosis 4 mg, tiga kali dalam sehari. Sedangkan anak dibawah usia 5 tahun, dosis yang dapat diberikan adalah 2 mg, dengan frekuensi pemberian tiga kali sehari.
Jika dosis didasarkan pada berat badan untuk anak, dosis Bromhexine adalah 0,5 mg/kgBB/hari. Lama pengobatan dengan Bromhexine tidak boleh melebihi 8 – 10 hari tanpa konsultasi dengan dokter.