Novalgin adalah merek dagang atau merek paten dari obat dipiron atau dikenal juga dengan nama metamizole. Merek obat paten dengan kandungan bahan aktif yang sama yang diproduksi di Indonesia ialah proneuron dan neurogin. Dipiron sendiri sebenarnya dapat diberikan secara oral (obat minum, tablet dan drop atau tetes) maupun juga suntikan. Novalgin tersedia dalam kemasan tablet dan drop.
Dipiron atau novalgin merupakan golongan obat analgesik dan antipiretik. Analgesik yakni golongan obat antinyeri, diberikan untuk mengurangi rasa nyeri dan pegal-pegal. Sedangkan antipiretik adalah golongan obat antidemam, diberikan untuk menurunkan suhu. Dipiron memiliki potensi yang lebih kuat dari obat antinyeri yang banyak dikonsumsi, yakni ibuprofen, dan juga lebih poten dibandingkan paracetamol.
Indikasi novalgin sama seperti paracetamol dan obat antinyeri, yakni:
Novalgin jangan diberikan pada pasien dengan riwayat alergi dipiron. Novalgin dalam tubuh dikeluarkan melalui organ ginjal sehingga pemberian novalgin harus dibawah pengawasan dokter pada penderita dengan penurunan fungsi ginjal.
Dipiron atau novalgin tidak sepopuler paracetamol. Obat ini tidak tersedia di seluruh negara. Hal ini berkaitan dengan pernah dilarangnya peredaran obat ini. Dahulu dipiron pernah dilaporkan menyebabkan gangguan darah sehingga pembentukan sel darah tidak baik. Akibatnya dipiron dilarang beredar. Namun sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa dipiron aman. Tingkat keamanan dipiron sama dengan paracetamol.
Efek samping yang pernah dilaporkan antara lain: pusing, mulut terasa kering, gangguan darah, mual, dan gangguan fungsi hati.
Novalgin tersedia dalam kemasan tablet. Novalgin dapat dibeli di apotek. Dosis untuk dewasa ialah tiga hingga empat tablet per hari. Untuk anak usia 3-11 bulan dosisnya 2-5 tetes. Dosis anak usia 1-3 tahun 3-10 tetes. Dosis anak usia 4-6 tahun 5-15 tetes.
Namun yang perlu diperhatikan ialah demam dan rasa nyeri hanya merupakan gejala dari suatu penyakit. Jika keluhan tidak membaik dengan novalgin, penderita disarankan untuk ke dokter guna mendapatkan obat untuk penyebab penyakitnya.