Daftar isi
Sitro merupakan suatu merk dagang dari obat yang mengandung roksitromisin sebagai bahan aktifnya. Roksitromisin memiliki fungsi sebagai antibiotik dan termasuk ke dalam golongan antibiotik makrolid. Seperti antibiotik lainnya, roksitromisin berguna untuk melawan bakteri penyebab infeksi. Beberapa penyakit infeksi yang dapat diobati dengan menggunakan roksitromisin, antara lain:
Sitro atau roksitromisin hanya dapat digunakan melawan bakteri yag sensitive terhadap roksitromisin.
Antibiotik roksitromisin memiliki kontraindikasi. Yang dimaksud kontraindikasi adalah keadaan dimana seseorang tidak dapat dan tidak boleh menggunakan obat tersebut. Kontraindikasi dari roksitromisin, antara lain adanya riwayat alergi roksitromisin atau antibiotik makrolid lain, serta dalam pengobatan dengan ergot (umumnya digunakan sebagai obat migraine). Pada beberapa kondisi penggunaan roksitromisin harus berhati-hati. Kondisi tersebut seperti gangguan fungsi hati dan ginjal, wanita hamil atau menyusui, serta anak-anak dibawah 4 tahun. Penggunaan roksitromisin harus sesuai dengan instruksi dokter.
Bagi beberapa orang yang menggunakan roksitromisin, akan timbul gejala-gejala efek samping. Umumnya gejala yang terjadi dalam tahap ringan. Namun apabila mengganggu aktivitas Anda, segera periksakan ke dokter.
Beberapa efek samping dari penggunaan roksitromisin, antara lain gangguan saluran pencernaan (mual, muntah, diare, nyeri perut), reaksi alergi pada kulit, rasa pusing, dan kambuhnya penyakit asma bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit asma.
Obat sitro mengandung roksitromisin dalam 2 sediaan. Sediaan pertama berisi 150 mg roksitromisin dan yang kedua 300 mg roksitromisin. Sitro tersedia dalam bentuk tablet.
Dosis pada anak-anak dan dewasa berbeda. Pada dewasa dosis yang umum digunakan adalah 1 tablet 150 mg pada pagi hari dan 1 tablet 150 mg pada sore hari. Dengan kata lain, 2 x 1 tablet sehari. Dosis pada anak-anak harus disesuaikan dengan berat badannya. Dosis roksitromisin pada anak-anak yaitu 5-8 mg per kg berat badan per hari kemudian dibagi dalam 2 dosis. Durasi pengobatan dengan roksitromisin maksimal 10 hari.