Medrol adalah nama dagang obat metilprednisolon, yaitu obat golongan kortikosteroid yang bekerja sebagai antiperadangan dan antialergi. Selain itu, obat ini juga digunakan pada penyakit-penyakit yang timbul akibat gangguan sistim kekebalan tubuh (imunitas). Angka 4 mg menunjukkan besarnya bahan aktif metilprednisolon di dalam Medrol.
Metilprednisolon yang dikandung oleh Medrol 4 mg merupakan glukokortikoid, yaitu zat yang mirip dengan zat yang diproduksi oleh kelenjar anak ginjal.
Indikasi pemberian Medrol 4 mg antara lain adalah:
1. Penyakit yang mengenai kelenjar anak ginjal, misalnya penyakit insufisiensi adrenal dan hiperplasia adrenal kongenital. Pada penyakit tersebut, kelenjar anak ginjal tidak atau kurang memproduksi zat glukokortikoid, sehingga harus disuplai dari luar tubuh. Kekurangan tersebut dipenuhi oleh Medrol 4 mg;
2. Penyakit yang ditandai dengan peradangan, misalnya artritis reumatoid (peradangan sendi) dan ankylosing spondylitis (peradangan tulang belakang);
3. Penyakit kolagen seperti systemic lupus eritomatosus dan arteritis (peradangan pembuluh arteri);
4. Penyakit kulit seperti pemfigus (bentol berisi cairan pada kulit) dan eksim;
5. Penyakit alergi seperti asma atau pilek alergi (rhinitis);
6. Penyakit paru-paru seperti sarcoidosis paru-paru;
7. Penyakit usus seperti penyakit Crohn’s dan kolitis ulseratif;
8. Penyakit darah seperti trombositpenik purpura, anemia hemolitik, dan leukemia.
Selain untuk berbagai macam penyakit seperti yang telah disebutkan, Medrol 4 mg juga digunakan untuk mencegah timbulnya reaksi penolakan tubuh terhadap organ cangkokan, misalnya pada kasus pencangkokan ginjal, hati, paru-paru, dan lain-lain.
Medrol 4 mg dikontraindikasikan terhadap orang atau kondisi berikut:
1. Riwayat alergi terhadap metilprednisolon;
2. Wanita hamil dan menyusui;
3. Penyakit kelenjar gondok (tiroid), lambung, jantung, ginjal, hati, tekanan darah tinggi, gangguan suasana hati (mood), epilepsi, diabetes, glaukoma (tekanan bola mata meningkat), osteoporosis (pengeroposan tulang);
4. Penyakit infeksi berat, baik oleh bakteri, virus, maupun jamur;
5. Baru saja menjalani vaksinasi, terutama vaksin yang berisi virus hidup seperti vaksin polio;
6. Mengkonsumsi obat lain yang dapat berinteraksi dengan Medrol 4 mg misalnya ibuprofen, aspirin, fenitoin, warfarin, dll.
7. Mengkonsumsi obat pelancar kencing misalnya tiazid atau furosemid.
Efek samping Medrol 4 mg sangat tergantung pada besar dan lamanya penggunaan. Umumnya penggunaan jangka pendek lebih sedikit kemungkinan terjadi efek samping dibandingkan dengan penggunaan jangka panjang.
Efek samping paling sering dijumpai dari Medrol 4 mg antara lain adalah:
1. Lebih rentan terhadap infeksi;
2. Nyeri otot atau sendi;
3. Penumpukan cairan dalam tubuh, terutama di kaki, wajah, atau tangan;
4. Peningkatan berat badan;
5. Peningkatan tekanan darah;
6. Kerapuhan tulang;
7. Perlambatan penyembuhan luka;
8. Ulkus (luka) lambung;
9. Kulit tipis dan mudah terkelupas.
Dosis Medrol 4 mg tergantung pada individu dan jenis penyakit yang diobati. Umumnya, digunakan dosis terendah yang masih efektif. Rentang dosis Medrol 4 mg sangat luas, berkisar dari 2 – 60 mg. Untuk penyakit-penyakit biasa seperti alergi makanan atau pilek karena alergi, dosis Medrol 4 mg adalah 3 kali sehari 1 tablet.
Sedangkan untuk keadaan atau penyakit tertentu seperti cangkok organ, gangguan kelenjar anak ginjal, radang sendi, dll, Medrol 4 mg biasanya digunakan dalam jangka waktu lama dengan dosis yang lebih besar. Perlu diperhatikan, pada penggunaan seperti ini, tidak boleh dilakukan penghentian mendadak konsumsi Medrol 4 mg, karena dapat menimbulkan efek withdrawal (penarikan), yang ditandai dengan mual, muntah, bahkan keadaan krisis berupa turunnya tekanan darah dan kegagalan organ tubuh (syok).