Ferrous sulphate adalah satu satu bentuk suplemen zat besi. Zat besi adalah mineral yang diperlukan untuk memproduksi sel darah merah. Kekurangan zat besi menyebabkan anemia defisiensi besi dengan gejala lemah, lesu, sampai sesak napas. Terdapat beberapa jenis sediaan zat besi, antara lain ferrous sulphate, ferrous fumarate, dan ferrous gluconate. Jenis sediaan tersebut memiliki kandungan zat besi murni (elemental) yang berbeda – beda. Ferrous suplhate 300 mg mengandung zat besi murni 60 mg (20%); ferrous fumarate mengandung zat besi murni 100 mg (33%); dan ferrous gluconate 300 mg mengandung zat besi murni 35 mg (11,6%). Ferrous sulphate diindikasikan untuk membantu mencegah dan mengobati anemia defisiensi zat besi. Suplemen ini sebaiknya tidak diberikan kepada penderita zat besi berlebih (hemokromatosis, hemosiderosis), anemia karena pemecahan sel darah merah (anemia hemolitik), kelainan sel darah merah (porfiria, talasemia), luka pada lambung (ulkus peptikum) dan usus besar (kolitis ulseratif) peminum alkohol, dan penerima transfusi darah rutin. Suplemen zat besi aman digunakan pada ibu hamil dan menyusui.
Efek samping suplemen zat besi yang sering ditemui adalah sulit buang air besar, mencret, feses berwarna hitam, mual, dan nyeri perut. Efek yang lebih berat seperti perdarahan saluran cerna, sumbatan usus, dan kerusakan lapisan usus jarang terjadi. Keracunan zat besi yang berat dapat terjadi, terutama pada anak <6 tahun. Hindari penggunaan suplemen ini selama lebih dari 6 bulan, kecuali pada penderita dengan perdarahan terus – menerus.
Dosis untuk pengobatan anemia defisiensi besi dewasa adalah 2 – 4 x 1 tablet. Untuk pencegahan, dosis dewasa dalah 1 x 1 tablet. Untuk penyerapan yang maksimal, ferrous sulphate sebaiknya diminum sebelum makan; namun dapat juga diminum setelah makan untuk mengurangi efek samping pada saluran cerna. Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi di lambung. Ferrous sulphate perlu dikonsumsi minimal selama 2 – 4 minggu untuk menghasilkan peningkatan kadar sel darah merah.