Flagentyl merupakan obat yang termasuk dalam golongan anti-infeksi nitromidazole yang berisi Secnidazole. Obat ini mirip dengan antibiotik Metronidazole. Obat keluaran Abcam ini memiliki kerja yang luas terhadap protozoa dan beberapa bakteri anaerob (tidak memerlukan oksigen untuk hidup). Efek Flagentyl juga selektif terdapat bakteri anaerob dengan rusaknya DNA dan biomolekul penting lainnya dari bakteri tersebut sebagai hasil kerja obat ini.
Secara umum, obat ini dapat diserap dengan baik melalui saluran cerna. Obat ini dimetabolisme di hati dan dikeluarkan melalui air kemih. Dalam beberapa jam setelah konsumsi, Flagentyl sudah mulai bekerja dengan durasi / lama kerja dibawah 24 jam.
Obat ini diberikan kepada pasien yang terkena infeksi oleh E histolytica, G lamblia, T vaginalis, Clostridium spp, B fragilis, Gardnerella spp. Dalam bidang medis, penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme diatas disebut dengan amoebiasis, giardiasis, dan trichomonas vaginitis dan bakterial vaginosis.
Flagentyl dikontraindikasikan pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap komponen obat ini, ibu hamil (trimester pertama, untuk trimester selanjutnya digunakan dengan perhatian khusus), dan ibu menyusui. Obat ini memerlukan perhatian khusus dalam pemberiannya pada pasien dengan gangguan fungsi hati, sirosis hati akibat alkohol, penyakit hati obstruktif, kelainan neurologis. Selain itu, konsumsi alkohol selama terapi dengan obat ini juga tidak disarankan.
Obat ini memiliki interaksi tertentu dengan beberapa obat seperti golongan antikoagulan, disulfiram, cimetidine, dan lithium. Efek terhadap masing – masing obat berbeda – beda, terhadap obat golongan antikoagulan dapat memperkuat efek pengencer darah yang dapat meningkatkan risiko perdarahan. Jika dikonsumsi bersamaan dengan salah satu obat maag, cimetidine, masa kerja obat ini lebih panjang. Dengan lithium, obat ini dapat meningkatkan kadar lithium dalam darah yang dapat meningkatkan risiko keracunan lithium.
Efek samping yang mungkin timbul pada sebagian besar pasien setelah mengkonsumsi obat ini adalah mual, perubahan indera pengecap seperti rasa seperti besi di mulut, sariawan, gatal – gatal, kemerahan pada kulit, muntah. Selain itu, pusing berputar, gangguan neurologis dapat ditemui pada kasus yang jarang.
Dosis Flagentyl sesuai dengan infeksi yang ingin diobati. Untuk penyakit amoebiasis yang berat dan invasif, dosis Flagentyl yang diberikan adalah 1,5 gram per hari untuk 5 hari berturut – turut. Dosis dapat diberikan dalam sekali pemberian atau dibagi menjadi 5 kali pemberian. Anak – anak dapat diberikan dengan dosis 30 mg/kgBB/ hari selama 5 hari.
Untuk mengobati trichomoniasis, dosis yang diberikan lebih besar yaitu 2 gram, tetapi hanya diberikan 1 kali saja (dosis tunggal). Dosis untuk anak juga sama yaitu 30 mg/kgBB sebagai dosis tunggal.
Pada kasus amoebiasis yang tidak berat, dosis Flagentyl adalah seperti untuk mengobati trichomoniasis. Begitu pula pada kasus giardiasis.