Viagra merupakan obat disfungsi seksual atau impotensi pada laki-laki. Viagra merupakan pelemas otot yang akan meningkatkan aliran pembuluh darah pada area tertentu di dalam tubuh seperti pada penis. Viagra merupakan inhibitor selektif dari phosphodiesterase type 5 (PDE5) yang tersedia dalam sediaan tablet 25 mg. Sildenafil bekerja dengan cara menghambat kerja cGMP spesifik phosphodiesterase type 5 (PDE5), sejenis enzim yang meningkatkan degradasi cGMP, yang mengatur aliran darah pada penis.
Viagra yang mengandung Sildenafil digunakan dalam mengobati disfungsi ereksi atau impotensi pada laki-laki, Sildenafil akan meningkatkan aliran darah ke dalam penis saat adanya stimulus seksual dan akan membantu penis dalam ereksi. Sildenafil juga dapat digunakan dalam mengurangi hipertensi arteri pulmonal (HAP) dan meningkatkan kapasitas olahraga pada wanita dan laki-laki dikarenakan efek relaksasi pembuluh darah / vasodilator pada paru-paru yang akan mempermudah aliran darah dan pertukaran oksigen.
Viagra tidak boleh digunakan pada keadaan, atau pada pasien dengan kondisi:
Efek samping penggunaan Viagra secara umum adalah sakit kepala, muka kemerahan, tubuh menjadi lebih hangat, dispepsia, kongestif nasal, gangguan penglihatan, fotofobia, dan pandangan kabur. Terdapat laporan juga beberapa pasien yang menggunakan Viagra mengalami gangguan sianopsia, yaitu melihat segala sesuatu berwarna biru. Efek samping yang jarang terjadi adalah hipotensi parah, infark miokardial, aritmia ventrikular, stroke, peningkatan tekanan intraokular, dan hilang pendengaran tiba-tiba.
Viagra dikonsumsi sebelum melakukan hubungan seksual, waktu yang dibutuhkan kurang lebih satu jam sebelum kegiatan seksual, rentang waktu dapat lebih fleksibel menjadi 4 jam hingga 30 menit sebelum hubungan seksual. Penggunaan Viagra dibatasi sekali setiap 24 jamnya. Mengkonsumsi Viagra dapat disertai makanan atau dalam keadaan perut kosong, tetapi mengkonsumsi makanan berlemak tinggi akan memperlambat Viagra untuk bekerja.