Valium merupakan merek obat paten untuk obat diazepam. Diazepam khasiat utamanya ialah sebagai obat antikejang, tetapi juga memiliki sejumlah khasiat lainnya. Diazepam atau valium berkhasiat untuk kondisi berikut spasme (kaku) otot, gangguan psikis rasa cemas, pasien yang akan diendoskopi (teropong usus), pasien yang akan dioperasi, dan kejang (termasuk epilepsi).
Valium tidak boleh diberikan pada penderita yang alergi terhadap obat diazepam. Valium juga sebaiknya dihindari pemberiannya pada kondisi berikut:
Diazepam atau valium memiliki kisaran dosis yang cukup besar namun juga memiliki efek samping yang besar dan cukup berat. Efek samping dari valium yakni: lemas, lelah, gangguan komponen darah, dan hipotensi (tekanan darah turun). Efek samping tersebut akan muncul bila terjadi pemberian dengan dosis yang tinggi.
Diazepam sebenarnya tersedia dalam sediaan tablet maupun suntikan. Valium adalah salah satu obat diazepam yang berbentuk tablet. Dosis yang tersedia ialah 2 mg dan 5 mg. Dosis valium untuk gangguan psikis berupa cemas ialah 2-10 mg setial 6-12 jam sekali dengan dosis maksimal 30 mg per 8 jam. Dosis untuk gejala putus alkohol ialah 10 mg yang sebaiknya diberikan melalui suntikan. Dosis valium untuk pasien yang akan menjalani tindakan teropong usus (endoskopi) ialah 5-10 mg yang diberikan 30 menit sebelum tindakan. Dosis untuk memberikan efek mengantuk pada pasien yang akan menjalani operasi ialah 10 mg yang sebaiknya diberikan 1-2 jam sebelum operasi dan diberikan melalui suntikan. Dosis valium untuk gangguan kejang ialah 2-10 mg yang diberikan setiap 6-12 jam. Untuk anak-anak dosis valium ialah 0,2-0,5 mg/kg berat badan setiap 4-12 jam. Anak dengan usia lebih dini dapat diberikan dosis yang lebih besar.